Padahal jauh hari sebelumnya, Rasulullah sudah menuntun kita dengan konsep makanan sehat. Termasuk porsi makanan. Dan yang menarik sampai anjuran untuk tidak mencampur makanan yang berasal dari alam yang berbeda. Bila kita melakukannya, Insya Allah kita akan sehat.

Maka satu jalur lagi meraih kemuliaan di hadapan manusia dan Allah yakni dengan ilmu. Kita bisa meraih kemuliaan dengan ilmu. Apakah ilmu itu? Bagaimana caranya? Bagaimana agar tetap bersemangat mencari ilmu meski usia tak bisa dilawan?

Hal ini justru yang membuat penasaran banyak non muslim untuk menelitinya. Banyak penelitian terkait sedekah. Salah satunya terkait dengan imun tubuh. Dimana berhubungan dengan sistem limbik dan otak hipotalamus.

Maka sebenarnya kita diminta Allah untuk selalu meneliti alam semesta dan beserta segala isinya. Karena dengan mengetahui hakikatnya, maka kita semakin bertambah yakin pada Allah. Sehingga makin mendekatkan diri padaNya. Dan semakin takut menjalankan perbuatan dosa dan banyak melakukan perbuatan pahala.

Siapa lagi yang diberi izin Allah? Apa saja bentuk pertolongan itu? Siapa saja yang mendapat pertolongan? Bagaimana agar kelak kita dapat pertolongan?

Bahkan menurut Gus Baha dalam salah satu ceramahnya, ada beberapa ulama Islam yang berpendapat yang dikurbankan adalah Nabi Ishaq. Jadi siapa sebenarnya yang dikurbankan Nabi Ibrahim?

Ada apa dengan Abu Jahal? Kenapa bisa demikian? Kisahnya hampir mirip dengan kisah modern di bumi Indonesia. Yakni saat Buya Hamka mau dianiaya bahkan kalau perlu dibunuh saat di dalam penjara di rezim Orde Lama (kisahnya dapat disimak di video lain di channel ini).

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Nama yang akan dikenang karena kebaikan, ilmu, jasa, buah karya dan lainnya. Seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nawawi yang namanya akan dikenang sampai sekarang karena ilmunya.

Seperti saat jadi pemimpin, menjadi pemimpin yang adil. Yakni amanah, tidak berkhianat, tidak suka berbohong, tidak dzolim dll. Bila demikian maka di akhirat tak perlu takut lagi, karena dijamin Allah tak masuk neraka. Sebaliknya, malah bisa celaka.