Suatu ketika saat S1 ada kuliah tamu yang pembicaranya dari TV swasta. Tentu saja teman-teman bersemangat datang. Apalagi di tahun 93-an kerja di dunia TV terasa glamour.
Oleh: Mochamad Yusuf*
Yang berbicara adalah tim humasnya. Mereka cantik, berpenampilan menarik dan smart. Sejak awal kita kesengsem saat dijelaskan latar belakang pendidikannya dari luar negeri.
Dan makin terpana saat mendengarkan uraian. Juga saat menjawab pertanyaan. Dalam hati saya berdoa semoga bisa bergabung menjadi tim mereka kelak.
Lalu di sebuah mata kuliah lain ada kegiatan kunjungan ke perusahaan media massa. Salah satu kunjungannya ya ke stasiun TV tersebut.
Berkeliling melihat kantornya, kita kesengsem dengan suasananya, kecanggihan, para SDMnya yang terlihat smart apalagi ada tenaga kerja asingnya.
Saat berkeliling dengan rombongan bertemu dengan bekas atasan saat saya jadi wartawan pelajar di SMA. Ternyata beliau kerja di sini. Kami ngobrol sejenak, meski saya harus ketinggalan dari rombongan.
Dalam hati saya berdoa, semoga saya bisa bekerja di sini. Ternyata kelak doa saya dikabulkan Allah. Bahkan saya jadi anak buahnya staf Humas yang datang ke kampus itu.
Itulah kekuatan doa. Karena itu saya membiasakan selalu berdoa. Dalam setiap kesempatan. Permintaan apapun. Meski itu kelihatan sepele.
“Semoga nanti tak macet. Semoga kliennya enak. Semoga tak hujan. Semoga sehat. Semoga lancar.. Dll”
Berdoa menunjukkan bahwa kita lemah. Ada yang lebih berkuasa. Kita tergantung padaNya. Kita hanya hamba. Apa yang ada di kita atas kehendakNya.
Selalu berdoa takkan dianggap cerewet olehNya. Tak dianggap suka menuntut. Allah justru senang kita selalu berdoa. Tidak berdoa malah dianggapNya kita sombong. Tidak perlu yang lain.
Dan doa itu hanya untuk Allah. Tuhan yang Maha Esa. Jangan berdoa ke yang lain. Dan jangan bergantung pada yang lain.
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5) (TSA, 30/10/2021)
~~~
*Mochamad Yusuf dapat ditemui di http://www.enerlife.id
(Ket. foto: yang kiri Mbak Gina Supardi, sang humas yang datang ke kampus. Yang kanan, mbak Sirikit Syah, mantan atasan saya yang saya temui di kantor TV swasta itu).
Doa adalah ibadah. Kita lakukan saja karena dapat pahala. Maka berdoalah untuk semua hal. Meski kelihatan remeh.