Saya membuat dokumentasi, agar saya selalu bersyukur. Bahwa apa yang kami lalui dan terima, itu terbaik. Baik itu menyenangkan atau tidak.

GP 1 & 2 ini memang paling enak transportasinya. Selain mudah diakses dengan mobil, stasiun kereta api juga tak terlalu jauh. Sehingga ada alternatif lain yakni menggunakan kereta api yang turun di stasiun Walikukun.

Maka saat kepulangan itu akan diantar pula oleh para gurunya. Juga ada upacaranya. Di sini para guru akan mengingatkan apa yang harus dan tidak dilakukan pada santri saat di rumah.

Yakni kegiatan piket bersih-bersih pondok saat sore hari. Tentu yang kita saksikan di lingkungan antara batas pagar dalam dan pagar luar. Yakni kita orang luar masih diizinkan masuk sebelum ananda keluar dari pagar dalam.

Yang lain untuk wali, yang juga sama beratnya dengan ananda saat berpisah. Mereka bisa melihat kembali anandanya. Saat tampil defile, ananda dan wali sama-sama bangganya. Bersyukur sudah menjadi bagian dari keluarga besar Gontor.

Motivasi itu seperti ‘Man Jadda wa Jadda’. Barangsiapa bersungguh-sungguh, Insya Allah akan mencapainya. Motivasi-motivasi seperti itu bertebaran di pondok, selain diucapkan Kyai dan para guru, juga ditempelkan di berbagai tempat.