Oleh: Mochamad Yusuf*
Setiap pagi saat berangkat ke kantor, saya akan melihat beberapa orang berolahraga. Di perumahan sebelah akan melihat bapak-bapak dan ibu-ibu bermain tenis. Lalu di seputar Masjid Agung akan melihat banyak orang melakukan jogging atau sekedar jalan-jalan.
Jamnya sudah dibilang tidak pagi lagi. Normalnya saya akan melewati mereka sekitar pk 07.30-08.00. Namun beberapa kali agak siang, bahkan sampai pk 10.00-an, saya masih melihat banyak yang berolahraga: tenis di perumahan sebelah dan jalan sehat di Masjid Agung.
Saya iri sekaligus dongkol melihat mereka. Apakah mereka orang yang kaya raya? (orang kaya raya pun kadang juga tidak sempat berolahraga). Saat saya dan mungkin orang lain berjibaku ke kantor agar datang tepat waktu, mereka malah santai menikmati hidup. Apakah mereka orang pensiunan? Tidak kalau melihat perawakannya.
Bagi saya merekalah orang yang dapat menikmati hidup. Masih bisa meluangkan waktu memanjakan tubuhnya untuk menggerakkan dan yang penting masih bisa mengalokasikan waktu untuk keperluan pribadi.
Kita mungkin beralasan tidak berolahraga karena harus bekerja. Bekerja lebih penting daripada berolahraga. Tidak ada waktu berolahraga (kecuali dipaksa olahraga seperti beberapa instansi). Kita baru bisa berolahraga saat hari libur. Itu pun kita kadang merasa sayang, kalau waktu libur digunakan untuk berolahraga (sehingga lebih baik digunakan untuk bersantai, hehehe).
Mereka beranggapan bekerja lebih penting daripada berolahraga. Bekerja menjadi prioritas pertama dan olahraga kesekian. Mencari uang adalah tujuan hidup (nanti setelah sakit, uang banyak dihabiskan agar sehat kembali dimana saat sehat tidak mau dijaga).
Tapi benarkah olahraga tidak ada kaitannya dengan bekerja?
Tidak! Begitu kata www.womenshealthmag.com. Ternyata berolahraga secara rutin ternyata bukan hanya berdampak pada kebugaran tubuh dan berat badan. Olahraga juga berdampak positif pada pekerjaan kita sehari-hari. Bagaimana dampaknya?
1. Menjaga Keseimbangan
Banyak orang di kantor merasa stres. Banyak orang tidak menyukai pekerjaannya atau merasa tidak cocok dengan atasannya. Tapi mereka tak ada pilihan lain selain bekerja di posisi tersebut. Kondisi seperti ini dapat membuat malas dan menurunkan produktivitas. Untuk ini perlu keseimbangan dalam hidup. Salah satu caranya dengan berolahraga.
2. Lebih Kreatif
Mungkin kita sering merasa ‘buntu’ (stuck) saat bekerja. Tidak ada ide. Biasanya kalau begini, saya akan jalan-jalan sekitar kantor. Ngobrol dengan orang lewat (kebetulan depan kantor ada orang jual legen dan jajan). Ternyata setelah melakukan ini saya merasa segar lagi.
Ternyata ini sesuai dengan studi yang dimuat dalam ‘Journal of Experimental Psychology’. Studi ini menyebutkan bahwa berjalan kaki sejenak di sela pekerjaan bisa meningkatkan kreativitas. Bayangkan hanya sejenak. Apalagi kalau dilakukan minimal 30 menit di pagi saat sebelum berangkat kerja!
3. Menenangkan Saraf
Kadang kita merasa tegang dan cemas menjelang presentasi ke klien. Menurut www.womenshealthmag.com kita diminta melakukan yoga selama 20 menit pada pagi hari. Penelitian menunjukkan, melakukan yoga akan mengurangi rasa cemas dibandingkan melakukan olahraga treadmil selama 20 menit. Lho! Jadi kalau rajin melakukan yoga maka dapat hidup lebih tenang.
Jadi berolahraga memiliki kaitan erat dengan pekerjaan. Bahkan lebih daripada itu. Jadi kenapa kita tidak meluangkan waktu lebih banyak untuk berolahraga? [TSA, 2/5/2014 Subuh]
~~~
Kerja 4 As adalah serial tulisan berkaitan dengan dunia kerja, problematika kantor dan solusinya, tip & trik serta ke-SDM-an (Sumber Daya Manusia). Anda bisa membaca artikel Kerja 4 As lainnya di: http://enerlife.web.id.
~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang IT, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf.