Oleh: Mochamad Yusuf*
Padahal beliau tak banyak memberikan kajian. Selain di masjid dekat rumah, yang saya tahu kajiannya di radio Suara Muslim FM Surabaya setiap Senin dan Selasa pagi. Juga kultum Subuh di masjid Al Akbar Surabaya di waktu tertentu.
Yang pengajian berdurasi panjang dan bisa bertemu langsung ya di masjid dekat rumah ini. Mungkin karena kajiannya di sini cukup lama, sehingga dipertahankan oleh beliau. Kajian beliau seperti ini di tempat lain, belum saya ketahui. Mungkin ada. Maka saya merasa beruntung saja.
Saya kenal kajian beliau mungkin saat SD/SMP. Saat itu sebuah masjid baru beroperasi dekat rumah. Namanya Masjid Ummul Mukminin di Barata Jaya, Surabaya. Setiap Ramadhan ada kajian Tarawih dan bakda Subuh. Salah satu yang mengisi kajiannya adalah beliau.
Saya suka kajian beliau, karena pertama bidangnya tafsir Al Qur’an. Tidak banyak kajian seperti ini. Yang saya tahu dulu ada Ust Ir Aris Gunawan. Tapi beberapa waktu lalu beliau meninggal dunia.
Lalu ada Ust KH Khoiruddin. Namun beberapa waktu lalu dia berhenti memberikan kajian di luar pondoknya. Yang sekarang masih jalan, Ust KH Ali Mansyur, Kyainya sebuah pondok pesantren di Kertosono. Meski jauh, saya bersyukur, beliau rutin memberikan kajian dekat rumah.
Lalu ada Ust Musyafa. Dan yang lain ya Ust Prof Roem. Tentu meski kajian mereka hanya Al Qur’an, mereka memiliki kekhasan masing-masing. Jadi tetap saya suka hadir di kajian mereka.
Alasan kedua, meski kajian Al Qur’an, beliau sering menyisipkan pandangannya terhadap situasi sekarang. Termasuk situasi sosial politik. Jadi kita punya pandangan bagaimana seharusnya menyikapi situasi politik itu.
Pandangannya cukup kritis. Ini yang menarik. Karena sedikit Ustadz yang mau melakukan seperti ini.
Alasan ketiga, agak pribadi. Hehehe. Ust Prof Roem adalah alumni Pondok Modern Gontor. Meski saya bukan alumninya, saya merasa bagian dari Pondok Gontor. Karena putri saya nyantri di sini. Sehingga ya pernah sesekali hidup di pondok Gontor, meski tak belajar, karena harus sambang (dan biasanya kita nginap). Sehingga juga sedikit tahu bagaimana kehidupan di Pondok Gontor.
Saya merasa Ust Prof Roem ini alumni Gontor yang ideal. Karena setelah lulus dari sana, dia melanjutkan pendidikannya di dalam dan luar negeri. Yakni di Madinah dan Al Azhar, Mesir. Dan beliau mengajar dan mendirikan pesantren. Sekarang malah mengajar kembali di Pondok Gontor yakni di Pasca Sarjananya. (Semoga putri saya atau keturunannya bisa seperti Ust Prof Roem. Aamiiin).
Maka saya selalu kangen untuk hadir di kajian beliau. Semoga saya tetap diringankan Allah untuk istiqomah mengikuti kajian beliau. Aamiiin.
~~~
*Mochamad Yusuf dapat ditemui di http://www.enerlife.id