Menanam Pisang Mas dan Cavendish
Karena di belakang rumah saya juga pelihara Ayam, saya takut bibit yang saya beli habis dimakan mereka. Maka saya tanam dulu di Polybag dan saya letakkan di taman depan rumah.
Menangis Dengarkan Orang Lain Menangis
Karena itu banyak hal dalam keputusan dalam hidup saya termasuk karir dipengaruhi hal ini. Sedikit banyak dipengaruhi oleh Ayah. Misal: saya tidak merokok, karena lihat Ayah juga tidak merokok. Padahal kita tidak pernah membicarakan hal merokok ini.
Takut Punya Hutang
Saat di rumah entah ada apa dengan Zelda, anak perempuan saya, ngambek dengan saya dan kakaknya. “Kakak dan ayah tidak boleh masuk rumah. Biar tidur di luar, ” teriak Zelda.
Pohon sebagai Warisan Generasi Mendatang
Betul. Salah satunya saya. Ya saya kembali ke Surabaya membawa uang Rp 75.000. Cukup besar, karena untuk perbandingan SPP Unair saya satu semesternya Rp 120.000.
Wisuda Yang Jadi Momen Bersyukur Keluarga Kami
Ke sana kita makan Soto Ayam yang jadi langganan kalau kami ke pasar itu. Maka lengkap sudah hari itu, kebahagiaan wisuda ditambah mengenang saat menikmati Soto Ayam enak yang sudah lama tidak kami nikmati sejak pindah ke Bratang. Sebuah kenangan luar biasa. Terima kasih buat Bapak dan Ibu yang mendukung untuk kuliah.
Cinta Kasih Bapak Lewat 3 Pohon
Saya berharap meski ketiganya sudah ditebang, amal jariyah itu masih mengalir ke Bapak. Saat menulis ini, air mata saya mengalir, merasakan kasih sayang Bapak meski kami sudah hidup pisah.