Islam sudah mengajarkan sebuah senjata untuk menghadapinya. Yakni sabar.
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” QS 2:155
“Ketahuilah, sesungguhnya pada kesabaran terhadap apa yang engkau benci mempunyai kebaikan yang sangat banyak. Dan sesungguhnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran, kelapangan bersama kesusahan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (HR. Ahmad 5/19. No. 2803)
Kelihatan seperti klise dan normatif, namun orang kurang memahami betul hebatnya senjata ini. Maka kita sebaiknya selalu dan selalu untuk memperdalam pengetahuan tentang sabar ini.
Dengannya akan banyak menjawab pertanyaan. Seperti apakah sabar ada batasnya? Kenapa Nabi Ayyub akhirnya juga berdoa saat belasan tahun diuji, kalau sabar tidak ada batasnya? Bagaimana cara mengeluh yang baik? Kapankah kemudahan itu datang, sesudah atau selama bersabar? Dan lainnya.
Semua pertanyaan itu, akan dijabarkan oleh Ustadz Assoc. Prof. Dr ACHMAD ZUHDI DH, M.Fill.I, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sekaligus pakar kajian akidah akhlak. Beliau juga pengurus Muhammadiyah Jatim dan kontribur majalah Muhammadiyah Matan. Sebuah kajian yang kronologis dan detil di sini dengan dilengkapi kisah-kisah Islami di sini.
Sabar. Mudah dikatakan, sulit dilakukan. Meski sabar seperti kegiatan tak perlu memeras keringat. Tapi itu berat. Terima kasih Ustadz ilmunya.