Syahdan di tahun ke-2 hijriyah, umat Islam ditantang kaum kafir Quraisy. Mereka mengirim 1000 pasukan untuk menghancurkan muslim yang barusan berkembang di Madinah. Padahal pasukan Rasulullah hanya 300 orang.
Hal ini sempat membuat keder Rasulullah. Mereka kaum kafir selain banyak, juga terlatih, berpengalaman tempur dan persenjataannya lengkap. Sedangkan di pihak muslim selain sedikit, juga perlengkapan kurang dan tak banyak pengalaman.
Maka malam sebelum pertempuran, Rasulullah berdoa sambil bercucuran air mata. Beliau membayangkan bila kaum muslim kalah, maka sia-sia dakwah yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Karena mereka semua musnah. Bahkan Islam mungkin mati.
Sehingga Rasulullah berdoa dengan khusyuk. Bahkan ‘mengultimatum’ Allah agar mengabulkan doanya.
Mungkin saat ini ada sebagian dari kita yang mengalami kesusahan demi kesusahan karena pandemi. Maka seperti pepatah ‘sudah jatuh tertimpa tangga pula’. Sekarang saatnya berdoa ‘mengultimatum’ Allah.
Apakah kita juga boleh berdoa dengan ‘mengultimatum’ Allah? Simak penjelasan yang mudah dimengerti dengan penjelasan model tanya-jawab oleh Ustadz Drs. NAJIH IHSAN, pakar tauhid di sini.
https://youtu.be/kOvnuUqz4Fg
The Power of Doa! Kekuatan doa. Sesuatu yang luar biasa. Sayang kadang kita melupakan kedahsyatan doa itu..