Setiap Ramadhan saya selalu punya resolusi. Yakni target yang harus dicapai selama Ramadhan.
Tahun kemarin sebagai Youtuber anyaran, targetnya tiap hari bikin 1 video. Pernah saat masih zaman blog, tiap hari harus nulis 1 artikel.
Yang berat saat resolusi setiap hari harus sedekah. Syaratnya harus diberikan ke orang yang membutuhkan seperti pengemis. Tidak boleh mudah seperti memasukkan ke kotak infaq masjid.
Ternyata susah kalau diniati. Saat tidak niat rasanya banyak lihat pengemis. Tapi saat niat memberi tidak ada pengemis sama sekali. Sampai cari-cari jauh.
Tahun ini sebelum Ramadhan ingin resolusi baca Al Qur’an 1 hari 1 juz. Tapi bukan sekedar hanya dibaca Arabnya, tapi juga terjemahannya. Dan baca tafsirnya. Kebetulan punya jilid 1 Tafsir Ibnu Katsir.
Dan sepertinya Allah meridhoiNya. Seorang teman memberi hadiah Al Qur’an untuk saya dan keluarga di awal Ramadhan. Sebuah Al Qur’an yang saya inginkan sampai dulu harus ke Bandung untuk membelinya.
Karena terjemahannya tidak standar Kemenag. Lebih enak dan pas. Juga masing-masing ada namanya. Bahkan di punyanya anak-anak ada kutipan Al Qur’an yang jadi favorit saya, QS 2:216.
Dan kita fastabikhul khoirot karena baik keluarga Sidoarjo dan Surabaya juga punya target yang sama. Tiap hari selalu memberi kabar sudah sampai juz mana. Ini memberi motivasi pada yang lain.
Bersyukur mendapat keluarga yang luar biasa. Alhamdulillah Ya Allah!
Kata orang Barat, rencana yang baik sudah separuh kesuksesan. Lebih baik berencana tinggi daripada tidak punya target.