Contact us now
+6289-774455-70

Punya Anak Mau Mondok dan Pasangan Mendukung Itu Rezeki

(Ket. foto: saya, istri, ananda dan temannya serta ibu saya berfoto di pondok Gontor Putri 1. Kami sebagai wali mendukung putri kami ke pondok. Juga keluarga besar kami. Alhamdulillah).

(Ket. foto: saya, istri, ananda dan temannya serta ibu saya berfoto di pondok Gontor Putri 1. Kami sebagai wali mendukung putri kami ke pondok. Juga keluarga besar kami. Alhamdulillah).

Dari beberapa grup Gontor yang saya ikuti, baik WhatsApp dan Facebook, banyak yang menulis punya anak mau mondok itu adalah rezeki. Betul.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Apalagi kalau keinginan dari sang anak. Itu luar biasa. Maka itu hal yang harus disyukuri. Alhamdulillah.

Karena mondok adalah pendidikan yang penuh perjuangan. Dari anak juga walinya.

Kalau sebagai wali karena pentingnya dan besar manfaat mondok, perjuangan itu akan dilakukan. Tapi kalau sebagai anak, karena belum banyak pengalaman, maka sekolah di pondok kemungkinan ada rasa takut.

Maka benar yang ditulis itu. Punya anak mau mondok itu adalah rezeki. Namun itu masih belum cukup.

Saya banyak bertemu dengan anak yang ingin mondok. Tapi tak bisa mondok. Karena salah satu walinya tidak mau.

Saya juga banyak bertemu para bapak yang setuju anaknya mondok, tapi istrinya tidak mau. Juga sebaliknya.

Dan ini berarti juga tidak dapat berangkat mondok. Kalaupun dipaksakan, bisa gugur di tengah jalan.

Maka bagi wali yang salah satu atau keduanya, anak atau pasangan, tidak mendukung ke pondok maka harus dipersiapkan. Dan juga sabar dan terus berdoa.

Salah satu hal yang bisa dipersiapkan seperti mengajak nonton bareng film berkisah di pondok seperti ‘Negeri 5 Menara’. Syukur-syukur membaca novelnya. Dengan menonton film-film ini ada bayangan bagaimana situasi di pondok.

Lainnya bisa mengajak kunjungan ke pondok. Ya, memang kurang bisa menyelami. Tapi minimal tahu suasana secara fisik. Bersyukur sekarang fisik sekolah pondok tak kalah bagusnya dengan sekolah umum.

Lainnya mengenalkan tokoh-tokoh besar yang alumni pondok. Kalau tidak bisa secara langsung, mungkin bukunya. Atau setiap ada berita, timpali dengan komentar bahwa dia alumni pondok.

Ini juga banyak manfaatnya. Guru sekolah SD anak saya, yang nanti jadi kepala sekolah, ternyata alumni Gontor. Saat lulus saya ajak ke rumah guru tersebut untuk memberikan motivasi anak saya agar mau ke pondok.

Lalu saat mau lulus ada seminar dari sekolah yang menghadirkan alumni. Ternyata narasumbernya alumni Gontor, meski masih kuliah. Ini memberi motivasi dan hasilnya banyak yang tertarik dan semakin mantap ke pondok.

Yang agak berat adalah memberi pengertian dan motivasi ke pasangan agar mendukung anak ke pondok. Tidak mudah, tapi juga tidak mustahil. Maka bila mereka mau ke pondok, itu adalah rezeki.

Semoga kita semua, wali dan anak, selalu diberi kekuatan dan petunjuk Allah sehingga tetap istiqamah sekolah di pondok sampai lulus. Aamiiin.

Btw, ada rekomendasi novel/film bagus tentang pondok seperti ‘Negeri 5 Menara’? Mohon saran. Terima kasih.

~~~
*Mochamad Yusuf dapat ditemui di http://www.enerlife.id

(Ket. foto: saya, istri, ananda dan temannya serta ibu saya berfoto di pondok Gontor Putri 1. Kami sebagai wali mendukung putri kami ke pondok. Juga keluarga besar kami. Alhamdulillah).

One Comment - Leave a Comment
  • Leave a Reply