Setiap orang ingin sukses dalam hidupnya. Seorang pelajar ingin dapat nilai-nilainya baik. Seorang karyawan ingin dapat penghasilan yang baik dan naik setiap tahunnya. Setiap pengusaha ingin bisnisnya berkembang.

Tidak ada seorang pun yang ingin sebaliknya. Seperti laiknya pedagang. Tidak ingin rugi. Tak dapat untung. Alih-alih malah modalnya habis.

Bila di dunia saja, seorang manusia tak mau rugi. Apalagi di akhirat. Kalau di dunia, masih ada kesempatan untuk membalikkan jadi untung. Selama nafas masih di kandung badan. Kalau di akhirat? Mau kembali ke dunia lagi, dunianya sudah hancur.

Maka sangat penting kita memperhatikan surat Al Ashr. Saking pentingnya, Imam Syafi’i pernah berujar, seandainya Allah tak menurunkan surat-surat lain, maka cukup surat Al Ashr ini.

“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” QS 103:1-3.

Ada 3 golongan manusia terkait kesuksesan ini. Ada golongan yang gagal total. Ada yang sebagian sukses. Dan ada yang sukses. Siapa saja mereka? Bagaimana bisa demikian? Adakah amalan yang bila ditimbang, timbangannya tak mampu mengukurnya?

Mari kita simak penjelasan Ustadz KH Ali Mansyur Kastam, pengasuh Pondok Pesantren Raudhotul Ilmiah, Kertosono, Jawa Timur di sini. Kajian tafsir Al Qur’annya sungguh runtut dengan ilmu yang sangat dalam di sini.