Dalam Al Qur’an Allah banyak mengisahkan beberapa kejadian terdahulu. Tentu saja bukan sekedar dongeng yang enak untuk didengar. Tapi ini fakta yang harusnya dapat dijadikan hikmah dan pelajaran bagi umat sekarang.
Seperti kisah-kisah negeri yang gemah ripah loh jinawi, lalu dihancurkan Allah sehancur-hancurnya.
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) suatu negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” QS 16:112.
Dari ayat itu kita tahu sebabnya negeri yang jaya dan makmur itu bisa diazab Allah, yakni rakyatnya kufur pada nikmat-nikmat Allah. Ciri lainnya adalah selain rakyatnya, juga karena tingkah laku pembesar-pembesarnya.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami meluluh lantakkannya (negeri itu).” QS 17:16.
Bagaimana penjelasan ayat-ayat ini? Apalagi ciri-cirinya sebuah bangsa yang akan diazab Allah? Adakah ciri-cirinya itu ada di bangsa Indonesia?
Mari kita simak kajian yang diutarakan dengan apik oleh Ustadz Prof Dr. ROEM ROWI MA, guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya lulusan Gontor yang sempat mengenyam pendidikan lanjutan di Al Azhar dan Madinah.
Beliau juga juri MTQ internasional, pengurus MUI pusat dan imam besar Masjid Agung Al Akbar Surabaya. Sebuah kajian dengan berdalil Al Qur’an yang sangat berisi dan diselingi humor serta sentilan sosial politik aktual di sini.
Benar-benar ngeri.. Semoga negeri kita dijauhkan dari berbagai azab. Maka kewajiban kita haruslah amar ma’ruf nahi mungkar.