Gajah mati tinggalkan gading, harimau mati tinggalkan belang, manusia mati tinggalkan nama. Tentunya nama baik karena manfaat yang dibuat berguna bagi yang lain sepeninggalnya. Salah satunya adalah ilmu bermanfaat. Ini akan menjadi sumber amal yang terus memancar meski sudah meninggal dunia.
Dulu yang dilakukan salah satunya dengan menulis buku. Seperti Imam Nawawi yang karyanya seperti ‘Riadhus Shalihin’ sangat bermanfaat meski beliau sudah wafat ratusan tahun lampau. Namun menulis buku bukanlah hal mudah. Apalagi menerbitkannya. Terlebih zaman sekarang orang mulai ogah membeli dan membaca buku.
Sebaliknya orang sekarang lebih banyak menonton Youtube. Menurut survei orang Indonesia menghabiskan waktu 3 jam sehari untuk menonton Youtube. Maka kenapa kita tak membuat video Youtube? Tak sesulit menerbitkan buku, cukup modal HP. Merekam dan mengeditnya.
Bagilah ilmu yang dimiliki. Mungkin bagi Anda ilmu yang dimiliki sebagai hal remeh. Tapi bagi orang lain sangat dibutuhkan dan bermanfaat.
Anda suka memasak, Anda bisa bagi cara memasak nasi goreng yang enak. Anda suka memelihara burung, bagikan tips agar burung bisa berkicau. Anda senang memelihara bunga, kenapa tak bagi pengalaman Anda memelihara Angrek yang indah itu? Dan lainnya..
Selain jadi ilmu bermanfaat, siapa tahu Anda mendapat penghasilan. Seperti Atta Halilintar yang bisa menggondol 2 milyar perbulannya menurut hitungan socialblade.com.
Tapi anggap saja bukan demi uang, selain membuat hal yang berguna juga memanfaatkan waktu yang ada mumpung banyak di rumah karena WFH. Saat normal lagi, Anda mensyukurinya karena sempat membuat sesuatu yang bermanfaat.
Bagaimana peluang dan tantangan memanfaatkan Youtube? Silahkan simak video ini.
Wow… Boleh juga tuh, inspirasi sebagai Youtuber. Maka banyak generasi muda yang ingin jadi Youtuber.