Contact us now
+6289-774455-70

Tentang Kampung Inggris Pare Kediri (9): Pare, Kampung Senapan Angin

(ref: bramasta.wordpress.com)

Pare selain dikenal sebagai kampung Inggris, ternyata juga dikenal sebagai kampung senapan angin. Malah kepopulerannya mendahului kampung Inggris. Namun sejalan berlalunya waktu, kejayaan kampung senapan angin mulai memudar. Meski begitu ketenaran kampung senapan angin ini masih membahana di seluruh Nusantara.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Senapan angin adalah senapan yang menggunakan tenaga dari angin. Bentuknya sepintas persis dengan senapan api. Namun pelurunya lebih kecil. Tanpa ada mesiu. Peluru senapan api bisa melesat karena mesiu meledak dan melontarkan proyektilnya.

Sedangkan senapan angin, peluru ini bisa melesat karena tekanan angin yang dimampatkan dalam sebuah tabung. Udara ini dimasukkan dengan cara dipompa. Saat pelatuk ditarik, maka angin keluar mendorong peluru. Karena pakai angin maka jarak tembaknya tidak sejauh dibandingkan dengan senapan angin. Paling sekitar 10-20 meter.

(ref: bramasta.wordpress.com)

Sehingga senapan angin ini biasanya hanya untuk berburu. khususnya burung. Kadang oleh penggunanya juga digunakan untuk menembak tikus, atau binatang-binatang kecil lainnya seperti tupai, musang dan lain-lainnya.

Kalau kampung Inggris ada di desa Tulungrejo dan Pelem, maka kampung senapan angin ini ada di sepanjang jalan Slamet dan jalan Semeru. Sebuah tempat yang berdiri sebuah pabrik senapan angin, Bramasta. Konon Bramasta didirikan oleh trio bersaudara pada tahun 70-an. Yakni Khuzaini (alm), Kutaji, dan Mat Susin yang juga warga setempat.

Mereka belajar secara otodidak cara membuat senapan angin. Ini terjadi setelah mereka mendapat pinjaman senapan angin dari seorang tentara. Pada masa jayanya kapasitasnya bisa sampai 5.000-an sebulannya. Karyawannya bisa sampai ratusan.

(ref: bramasta.wordpress.com)

Dari Bramasta ini, beberapa karyawannya keluar dan meramaikan industri senapan angin. Ada yang membuat pabrik sejenis di kampung ini. Atau di tempat lain termasuk ke desa Tulungrejo, kampung Inggris. Lainnya ada memberikan jasa service perbaikan, jual beli senapan angin bekas, dan toko penjualan senapan angin. Maka kalau melewati jalan ini maka akan tampak banyak etalase yang memajang berbagai tipe senapan angin.

Namun saat ini berbagai rintangan menghadang jayanya kampung senapan angin ini. Mulai dari kendala bahan baku, regulasi pemerintah yang berdampak pada turunnya permintaan, hingga makin ketatnya persaingan. Akibatnya berdampak pada turunnya produksi, seperti dialami Bramasta, sang pionir. Bila dulu bisa mencapai ribuan pucuk sebulannya, kini hanya mencapai 100-200. Karuawannya kini menciut hanya 10 orang.

(ref: bramasta.wordpress.com)

Kalau Anda bertandang ke Pare untuk belajar bahasa Inggris, luangkan waktu ke kampung senapan angin ini. Dari alun-alun sudah cukup dekat. Tanyakan pada orang-orang di sekitar ini, Anda akan bisa menuju kampung senapan angin ini dengan mudah. Mungkin saja Anda pulang dengan membawa oleh-oleh senapan angin. Sebuah produk dengan kualitas bagus tapi harganya murah. [PUTA, 17/10/2013]

Untuk mencari paket holiday programs yang menarik dapat melihat menu holiday programs di website ini.

*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang ‘online communication’, pembicara publik tentang IT, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://myusuf.or.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf.

8 Comments - Leave a Comment
  • Nonos Hunter -

    maaf sekedar bertanya, di pare ada ndk ya pelatihan atau kursus kerajinan senapan angin, kalo sekiranya ada bolehkah ke saya (leenoschen@gmail.com), terima kasih

  • fredi -

    gan itu kayu popor yg di pake apa aja?aq ada stok bahan mentah popor msh balok an,smntara ready stok popor kayu sono,kalo agan minat sms aja 085-630-340-97 (fredi)

  • Leave a Reply to Aministrator KampungInggris.coCancel reply