Sejak Kamis, 20 Desember 2018, saya berada di Bandung bersama keluarga. Sejak lama saya merencanakan agar Zidan bisa menggunakan liburannya yang 2 minggu itu dengan baik.
Karena Zidan kelas 3 SMA, maka saya ingin mengajak melihat beberapa perguruan tinggi di Bandung. Salah satunya ITB yang dulu saya idamkan. Siapa tahu juga Zidan nanti mengidamkannya.
Namun saya berencana, di sela-sela melihat perguruan tinggi itu, saya mencoba mengikuti pengajian yang banyak di Bandung. Khususnya dengan ustadz Aam Amirudin dan Teuku Hanan Attaki yang jadi idola saya.
Hampir saya tidak percaya, Ustadz Aam ada jadwal. Maka saya datangi di TSM (Trans Studio Bandung). Ternyata belum ditakdirkan. Ust Aam berhalangan.
Saat sudah pasrah tidak bisa bertemu karena mau pulang, ternyata tadi pagi ada jadwal Ust Aam. Ternyata Allah merencanakan lebih baik.
Di masjid lebih kecil ini, bisa lebih enak ngobrol dengan Ust Aam, berfoto dan minta tanda tangan pada Al Qur’an yang diterjemahkannya. Dan bisa duduk paling depan.
Ternyata selama di Bandung, tidak hanya bisa memperlihatkan Zidan perguruan tinggi di sana, tapi Zidan sendiri ikut kegiatan camping ke gunung. Juga saya bisa mengikuti pengajian termasuk pengajiannya Ust Felix Siauw dan Abu Sangkan. Dan jelasnya bisa silaturahim ke kerabat dan jalan-jalan termasuk pertama kalinya saya mancing (dan dapat ikan, hehehe)
Hari ini masih dilanjutkan ke Mantingan, Ngawi untuk mudifah (mengunjungi) Zelda, putri saya, yang mondok di Gontor Putri 1.
Alhamdulillah waktu yang berkah.