Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (15): Sisi Positif Mengantar Anak ke Sekolah
Awalnya ada perasaan segan mengantarkan mereka. Karena saya hitung ada waktu 30 menit terbuang, pergi pulang ke sekolahnya anak-anak. Waktu selama ini sebelum waktu berangkat kerja sangatlah berharga. Post Views: 86
Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (13): Puasa, Internet dan Industri Kreatif
Industri kreatif adalah industri kompetitif yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Industri ini tak mudah dipindahkan atau dijiplak. Dan bulan Ramadhan menciptakan suasana yang kondusif lebih kreatif. Post Views: 459
Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (12): Kelemahan Sekolah Agama Terpadu
Inilah kelemahan terbesar menurut saya. Mungkin Anda terkejut, anak Anda bisa malah memberitahu atau memerintah Anda. Kalau Anda tidak siap dengan ini semua, janganlah anak Anda dibawa ke sekolah ini.
Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (11): Miskin Tapi Bermartabat
Beberapa waktu lalu diberitakan banyak orang mengaku miskin agar bisa masuk sekolah yang diinginkan dari jalur orang miskin. Ternyata setelah diverifikasi mereka kaya. Mereka tak malu mengaku miskin. Post Views: 70
Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (8): Memberi Nama Untuk Benda Mati
Mungkin benar riset sapi di Inggris itu. Suatu waktu saya sekeluarga melakukan perjalanan dari Kediri ke Malang lewat Batu. Jalannya berliku dan naik turun di lereng gunung. Kanan kiri hutan/jurang. Post Views: 175
Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (7): Makanan Terlezat dalam Hidup
Secara perlahan saya sendok demi sendok. Hmm, memang nikmat sop sirip ikan Hiu ini. Saya tahu meski makanan ini sungguh lezat, saya akan berpikir ribuan kali sebelum membelinya dengan uang sendiri. Post Views: 40
Obrolan di Bawah Rindangnya Cemara (6): Buku Yang Selalu Tak Bosan Dibaca dan Dibaca Lagi
Dari sekian buku yang saya miliki, ada 1 buku yang saya suka. Entah sudah berapa kali saya membacanya. Kalau ada kesempatan selalu saya baca kembali, seperti di bulan Ramadhan ini. Tapi ini bukan Al Qur’an lho. Post Views: 49