Contact us now
+6289-774455-70

Sukses Dapatkan Pekerjaan dengan Sukses Wawancara

ariadna-oltra-883879_1920_300Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Anda dapat panggilan untuk wawancara. Jadi sebuah tahapan sudah sukses dilewati. Sekarang tinggal tahapan wawancara. Bila sukses melewati tahapan wawancara ini maka sukses pula mendapatkan pekerjaan.

Lalu apa yang harus Anda lakukan saat wawancara agar sukses melewati tahapan ini?

  1. Kesan pertama harus menggoda
    Dulu ada tagline iklan sebuah deodoran seperti ini, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.” Hehehe. Ini juga mirip yang harus Anda lakukan saat wawancara. Anda harus memberikan kesan pertama yang positif dan berbeda dari pelamar lain.

    Pakai pakaian yang formal. Jangan menggunakan baju yang mencolok. Pasang dasi bagi pria atau scarf bagi wanita. Dasi dan scarfnya yang cerah. Kalau perlu sesuatu yang unik meski tidak nyentrik. Boleh pakai parfum yang segar. Tujuannya selain menciptakan kesan positif, juga menimbulkan suasana yang fun dna tidak tegang.

  2. Rileks
    Betul, wawancara ini tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan pekerjaan idaman. Tapi jangan terlalu tegang. Rileks saja, meski begitu ini bukan kegiatan ngopi di warung kopi langganan. Terlalu tegang membuat Anda malah gugup dan tidak fokus pada jawaban yang diberikan.

    Selama wawancara, pertahankan kontak mata yang intens. Jawab dengan nada mantap dan tempo sedang. Tidak terlalu lambat, tidak terlalu cepat. Sesekali tersenyum bahkan kalau perlu tertawa santai. Tidak usah khawatir bila Anda melakukan ini. Karena senyum dan tertawa kadang menciptakan kesan Anda sebagai insan yang hangat, percaya diri dan tahan menghadapi tekanan.

  3. Jangan tunjukkan Anda pengangguran lama
    Betul, Anda masih menganggur dan butuh pekerjaan, tapi jangan timbulkan kesan bahwa Anda pengangguran lama. Apalagi Anda sampai curhat sudah lama mengangur dan selalu gagal dalam usaha perburuan pekerjaan.

    Bila ditanya pekerjaan atau pengalaman kerja yang terkait dengan posisi yang dilamar, Susan Britton Withcomb, penulis buku ‘Interview Magic’ memiliki saran menarik. Anda dapat menceritakan kegiatan yang pernah dilakukan yang masih relevan dengan posisi yang dituju. Misal Anda menjawab dengan kegiatan mengelola blog pribadi saat melamar posisi reporter di sebuah perusahaan media massa. Jadi tidak terkesan tidak ada pengalaman sama sekali.

  4. Tidak perlu merendah
    Biasanya pewawancara akan memberikan pertanyaan, “Ceritakan tentang diri Anda.” Di sini Anda tidak perlu merendahkan diri dengan mengatakan Anda adalah seseorang yang biasa-biasa saja. Justru di sini kesempatan untuk menunjukkan siapa Anda, kenapa Anda beda dengan yang lain dan harus merekrut Anda. Ceritakan kelebihan dan prestasi yang pernah diraih. Jawaban yang terlalu merendah dan standar, justru menunjukkan Anda tidak yakin dengan diri Anda sendiri. Kalau Anda tidak yakin dengan diri Anda sendiri, kenapa orang lain perlu memilih Anda?
  5. Punya rencana dan semangat
    Perusahaan tentu saja ingin memiliki karyawan yang bisa membantu perusahaan lebih maju lagi. Karena itu perlu Anda tunjukkan rencana 5-10 ke depan tentang posisi yang Anda incar. Susunlah secara logis dan terstruktur. Rencana yang Anda kemukakan ini menunjukkan Anda punya motivasi dan semangat. Tidak sekedar kosongan, siapa untuk diperintah saja.
  6. Jangan gampangan
    Bila dalam wawancara Anda ditawari posisi yang berbeda dari yang dilamar, tanyalah alasannya. Meski Anda memang butuh pekerjaan, tidak berarti Anda bersedia menerima sembarang posisi. Usahakan Anda tetap konsisten dengan posisi yang dilamar. Ini dapat menimbulkan kesan Anda sebagai pribadi yang fokus dan konsisten. Tapi kalau posisinya memang masih sejenis dan kompetensi Anda sesuai, ya diterima saja. Kalau Anda keukeuh dengan posisi yang diincar, bisa saja Anda melewatkan kesempatan bekerja di sana.
  7. Ajukan pertanyaan
    Biasanya di akhir wawancara, Anda diberi kesempatan mengajukan pertanyaan. Jangan melewatkan kesempatan istimewa ini. Tapi jangan mengajukan pertanyaan yang konyol seperti apakah nanti pakai seragam atau tidak, itu pertanyaan kecil. Karena itu sebelum berangkat ke perusahaan ini, lakukan riset singkat. Dengan mengetahui cukup banyak data, Anda bisa memberikan pertanyaan berbobot.

    Sesi ini kadang dipakai perusahaan untuk menilai Anda. Kualitas pertanyaan yang diajukan menjelaskan seberapa jauh Anda mengenal dan memahami perusahaan. Bila tidak mengajukan pertanyaan, memberi kesan Anda tidak memiliki inisiatif, antusias, semangat dan ketertarikan pada perusahaan tersebut. *(my/20160413)

One Comment - Leave a Comment
  • Leave a Reply to Nani SekaningrumCancel reply