Di dunia ini saya kagum kalau ada seseorang memiliki persahabatan sejak kecil dan terus bersahabat sampai meninggal dunia. Apalagi kalau persahabatan laki dan perempuan dilanjut menikah sampai kakek nenek. Maka saya sering terharu menyaksikan film-film yang mengisahkan persahabatan yang tak lekang waktu ini.
Memang akan susah menjaga persahabatan sejak kecil sampai dewasa. Dari tempat tinggal sudah berpindah-pindah. Juga sekolah berpindah-pindah. Takdir dan mengejar cita-cita yang berbeda-beda sudah memisahkan persahabatan itu.
Maka saya beryukur memiliki persahabatan yang tidak lekang karena waku ini. Memang bukan persahabatan sejak kecil. Tapi persahabatan yang kita mulai sejak SMA. Yakni saat kita aktif dalam kegiatan SKIW, Sie Kerohanian Islam Wijayakusuma. Kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Islam yang mengumpulkan para aktivis dari 4 sekolah kompleks di Jalan Wijayakusuma. Yakni SMAN 1, 2, 5 dan 9 Surabaya.
Sejak lulus SMA kita masih mengadakan berbagai kegiatan. Bahkan saat SKIW sudah dibubarkan oleh sekolah, kita masih-masing bertemu dan bersabahat. Apalagi dengan adanya media sosial yang membuat kita minimal tetap saling berkabar.
Saat dewasa kita masih bertemu minimal sebulan sekali. Hanya sekedar chit-chat, melepas kangen dan sharing. Tidak sekedar bertemu melepas kangen, seringkali mengadakan kegiatan yang positif. Yang rutin tiap jumat menyediakan makanan yang murah untuk kaum dhuafa. Yang terbaru berbagi untuk yang terdampak Covid-19.
Sehingga kadang saya tidak percaya bahwa saya lakukan puluhan tahun lalu telah membuat ikatan persahabatan yang tidak lekang dimakan waktu. Ihik-ihik. Alhamdulillah.
Sahabat yang baik adalah sahabat di dunia yang mengajak tetap menjadi sahabat di akhirat.