Kata Princess Merida di film animasi “Brave”, takdir itu sudah ditentukan. Takdir itu terikat dengan orang-orang lain, seperti benang-benang yang tertenun menjadi kain.
Kebanyakan orang pasrah dengan takdirnya. Kebanyakan orang tidak mau tahu takdirnya.
Sedikit yang berani mengubah takdirnya, seperti Merida yang mau dijodohkan dengan orang tuanya ini. Tapi tidak sekedar berani mengubah takdir kalau disiapkan pengetahuan dan ketrampilan. Dan nyali tentu saja!
Ini mungkin hikmah yang saya tonton dari film garapan Pixar dan Disney tadi malam. Saya tonton bareng sama Zidan di ruang tunggu dokter gigi. Saya tahu pasti akan menunggu lama dan baru ditangani dokter gigi setelah sangat larut malam. Daripada nunggu sambil ngantuk-ngantuk, lebih baik ditunggu sambil nonton film. Hehehe.
Ternyata tidak sampai selesai menontonnya, sudah dipanggil masuk. Jadi dilanjutkan nonton barengnya di rumah. Ternyata setelah selesai, masih belum mengantuk.
Mengantisipasi nonton seri James Bond terbaru, “Sky Fall” kita nonton ulang seri sebelumnya, “Casino Royale”. Dan mungkin nanti “Quantum of Solace”. Sebenarnya Zidan lebih tahu ceritanya, karena dia sudah menuntaskan gamenya di PS. Sedang saya selalu gagal menyelesaikan. Susah banget ternyata. Ihik ihik.
Menonton James Bond ini jadi saya membanding-bandingkan dengan tokoh mata-mata yang lain seperti Jason Bourne di seri “Bourne”, Ethan Hunt di seri “Mission Impossible” dan Bryan Mills di seri “Taken”.
Dari sekian karakter itu, saya malah suka karakter Mills. Humanis dan tekniknya begitu membumi. Tidak ada alat-alat canggih yang kehadirannya real atau tidak di dunia kenyataan.
Kalau Anda, siapa karakter tokoh mata-mata yang Anda suka?
Boleh juga nonton film bisa sebagai kegiatan untuk mencipta kebersamaan. Terima kasih sharingnya.