Hidayah itu mahal. Yakni petunjuk untuk dibukakan hatinya menuju agama Islam.
Paman Rasulullah, Abu Thalib, sangat percaya pada Rasulullah. Tak sekedar percaya, sejak kecil Rasulullah ikut pamannya bahkan setelah dewasa pun beliau membela Rasulullah. Sehingga tidak sampai ada yang mencelakakan Rasulullah sampai parah.
Namun sampai meninggal, Abu Thalib tak kunjung memeluk Islam. Meski Rasulullah mendampingi dan menasehati agar masuk Islam saat ajal menjelang. Abu Thalib ini contoh tak mendapat hidayah. Kalau pengertian seperti ini, hanya Allah-lah yang memiliki kekuasaan memberikan hidayah.
“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” QS 28:56
Namun kita masih bisa memberikan hidayah. Karena hidayah memiliki 2 arti. Yang pertama seperti sudah dijelaskan sebelumnya. Lalu apa pengertian hidayah yang lain? Apa syarat agar seseorang dapat memberikan hidayah? Kenapa seseorang menolak hidayah seperti Abu Thalib itu?
Mari kita simak penjelasan yang mudah dimengerti dengan penjelasan model tanya-jawab oleh Ustadz Drs NADJIH IHSAN, pakar tauhid dan pimpinan Majelis Tabligh Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur di sini.
Hidayah itu mahal. Semoga kita selalu dapat hidayah. Aamiin