Saat ini banyak sekali yang mengatakan ini dan itu. Yang itu mengklaim itu benar dan yang lain salah. Dan sebaliknya. Maka kadang kita bingung mana yang mau diikuti. Sehingga yang jadi patokan siapa yang berkata. Oh, dia kyai top santrinya banyak. Atau gelar profesor dan pendidikannya di luar negeri. Dan lainnya.
Seharusnya bukan itu. Ukuran kebenaran adalah Al Qur’an. “Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.” QS 2:147 (diulang juga di QS 3:60). Maka selama yang dikatakan dari Al Qur’an, maka itu yang benar. Tidak perlu takut menyatakan, meski itu berat. Bahkan nyinyiran atau ancaman datang.
Yuuk simak uraian yang kronologis berdasarkan nash Al Qur’an oleh Ust FADHIL TASLIM, pakar Kristologi di sini.
Selamat berakhir pekan bersama keluarga. Jaga kesehatan ya!
Mari hiasi Ramadhan kita dengan mendengarkan Al Qur’an & terjemahan Bahasa Indonesianya dengan qori Mishary Rashid Alafasy di sini:
http://indo.web.id/link/alqid
Note:
1. Klik link di atas.
2. Akan membuka browser (Chrome dll), pilih surat yang diinginkan. Play.
3. Semoga bermanfaat. Silahkan share link ini biar kita pun dapat bagian pahala menyebarkan yang bermanfaat.
Ya, itu sangat berat bahkan. Mengatakan yang haq sebagai hal haq.