Dalam kasus Habibie, ibunya yang mendorong Habibie untuk belajar ke Jerman. Meski sebagai janda dengan banyak anak, ibunya tidak ragu membiayai sekolah Habibie di luar negeri dengan biaya sendiri.
Meski Habibie kuliah di Jerman dengan biaya sendiri, dia mau saja dipanggil presiden Soeharto untuk membangun tanah air tercinta. Padahal saat itu dia sudah menduduki sebagai direktur MBB. Orang Asia pertama dan satu-satunya sampai saat ini yang mencapai kedudukan setinggi itu.
Sedangkan istrinya, bersedia untuk diajak ke Jerman meski saat bertemu kembali sampai menikah tidak sampai 3 bulan. Di negeri rantau itu, istrinya tidak pulang sampai 6 tahun lamanya.
Di negeri asing, dia mengorbankan karir dan ilmunya sebagai dokter untuk mendukung suaminya. Bahkan nanti kelak meski sudah bisa kerja sebagai dokter di Jerman, dia melepas karirnya demi keluarga.
Itulah 2 wanita hebat di belakang Habibie.
Apakah benar setiap pria sukses pasti ada wanita hebat? Bagaimana kalau di belakang suaminya ada istri yang bekerja? Apakah ini berarti tidak mendukung sepenuhnya suami? Bagaimana menurut Anda?
Habibie tokok yang harusnya banyak dicloning untuk negeri ini.