Misteri Cinta & Jodoh (7): 55 Cara Menyatakan Cinta [Tamat]
Ini sambungan dari seri sebelumnya, Misteri Cinta & Jodoh (4): 55 Cara Menyatakan Cinta [1]. Bila anda belum membacanya, silakan dibaca dulu. Bila anda sudah membaca seri ini, silakan dilanjutkan ke tips-tipsnya.
Misteri Cinta & Jodoh (6): 55 Cara Menyatakan Cinta [3]
Kemesraan itu harus selalu dipupuk. Salah satunya dengan selalu menunjukkan cinta kita pada pasangan. Tak sekedar ucapan ‘Aku cinta kamu’, tapi banyak kegiatan kecil justru lebih bermakna. Apakah itu?
Misteri Cinta & Jodoh (5): 55 Cara Menyatakan Cinta [2]
Ini sambungan dari seri sebelumnya, Misteri Cinta & Jodoh (4): 55 Cara Menyatakan Cinta [1]. Bila anda belum membacanya, silakan dibaca dulu. Bila anda sudah membaca seri ini, silakan dilanjutkan ke tips-tipsnya.
Misteri Cinta & Jodoh (4): 55 Cara Menyatakan Cinta [1]
Banyak keraguan bahkan ketakutan menyatakan cinta. Takut tak diterima, bahkan takut ditolak. Berikut tips menyatakan cinta. Tip ini tak hanya bagi yang belum berpasangan, tapi juga bagi berpasangan.
Misteri Cinta & Jodoh (3): Wanita Berinisiatif Cari Jodoh, Bolehkah?
Dalam sebuah kesempatan santai di kampus, saya sempat ditanya beberapa mahasiswi, “Bolehkah wanita berinisiatif mencari pasangan? Bolehkah wanita lebih dahulu mengajak berkenalan dengan seorang pria?”
Misteri Cinta & Jodoh (2): Inilah 11 Tanda Dia Jodoh Anda
Dalam sebuah kesempatan di sebuah restoran, seorang teman iseng mengomentari pasangan yang masuk ke restoran itu. “Itu adalah suami istri,” katanya sambil wajahnya menoleh ke sebuah pasangan yang masuk ke restoran tersebut. “Kalau ini hanya teman kencan saja. Hehehe,” katanya terkekeh mengomentari sebuah pasangan yang melintasi meja kita.
Misteri Cinta & Jodoh (1): Preambule
Sebenarnya saya sudah lama menulis tentang cinta dan jodoh ini. Mungkin sejak saya mulai bekerja. Itu di tahun 1995-an. Namun tulisan-tulisan itu berdiri sendiri, tak menyambung dengan tulisan lainnya. Terpencar-pencar di berbagai website dan blog.
Rahasia Rejeki (7): Rejeki Lain, Mendapat Istri
“Kamu tahu Suf. Meski aku mengalami hal seperti itu, dan kadang dipikir-pikir rasanya menjengkelkan, saya bersyukur harus bekerja di perusahaan itu. Karena saya mendapat jalan rejeki lain.”
Jarak Yang Semu
Kenapa dia berteriak? Apakah dia kehilangan kesabaran? Ataukah marahnya ini agar didengar anak lain sebagai pelajaran? Bukankah anaknya dekat? Suara biasa saja sudah terdengar, tak harus berteriak.
Saling Melihat Orang Lain Lebih Bahagia
“Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu. Meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah”.