Setiap orang mendamba masuk surga. Untunglah Rasulullah membocorkan rahasia akhirat bahwa setiap orang Islam masuk surga. Ya, kecuali yang tidak mau. Lho kok ada yang tidak mau? Siapakah yang tidak mau itu?

Saat ini banyak sekali yang mengatakan ini dan itu. Yang itu mengklaim itu benar dan yang lain salah. Dan sebaliknya. Maka kadang kita bingung mana yang mau diikuti. Sehingga yang jadi patokan siapa yang berkata. Oh, dia kyai top santrinya banyak. Atau gelar profesor dan pendidikannya di luar negeri. Dan lainnya.

Salah satu rahasianya adalah kapan kiamat itu datang. “Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.” QS 20:15.

Mari hiasi bulan Ramadhan ini dengan membuka kembali Al Qur’an. Al Qur’an adalah petunjuk. Buku manual kehidupan kita agar selalu di jalan yang lurus. Menuju firdaus yang didamba.

Salah memilih pemimpin bisa berdampak buruk pada kita. Yang salah pemimpinnya, yang dihukum oleh Allah selain pemimpin tersebut juga kita. Lho kok?

Untuk yang ingin membiasakan diri konsisten membaca Al-Qur’an beserta terjemahannya setiap hari, yuk gabung di Pengajian ODOP (One Day One Page). Satu hari mengaji 1 halaman. ODOP merupakan sebuah gerakan mulia dengan tujuan memfasilitasi dan mempermudah anggota grup agar dapat membiasakan tilawah Al-Qur’an setiap hari.

Musim haji telah tiba. Ada beberapa orang karena sesuatu hal ingin melakukan ibadah haji badal. Entah itu karena sakit atau ingin membalas jasa orang tuanya yang sudah meninggal. Sebenarnya bagaimana landasannya?

Lebih seabad lalu seorang ulama menulis surat ke gurunya di Mekah melihat kondisi umat Islam Indonesia yang tidak maju. Ternyata kondisi itu juga terjadi di belahan bumi lain. Tahun 1947 kaum Yahudi mendirikan negara Israel. Namun dengan sedikit pasukan bisa mengalahkan kepungan 4 negara Islam yang lebih banyak. Dan karena ini Israel malah lebih luas lagi wilayahnya.

Ulama pegangannya adalah Al Qur’an dan Al Hadits. Karena itu ada ulama baik (khoir) atau jelek (syu’) yang tidak berpegang atau pilah-pilih pegangan. Bisa jadi saat seseorang memegang keduanya dengan erat, justru menjadi tidak populer dan menderita. Namun Allah tidak akan membiarkan orang shaleh ini.