Justru kaum non muslim yang lebih banyak memperhatikan 800 ayat tersebut. Akibatnya mereka lebih maju. Mereka menemukan, pembuat dan melakukan berbagai hal dalam kemajuan manusia. Dan itu semua sebenarnya karena mereka memperhatikan dan mematuhi perintah ayat-ayat tersebut.
Sedangkan kaum muslim, baik di negara kaya atau miskin, hanya sebagai bangsa pemakai, user, importir. Padahal umat muslim dulu saat memperhatikan ayat-ayat demikian sehingga jadi maju.
Ironisnya sebenarnya banyak sekolah/pesantren penghafal Al Qur’an. Berarti banyak pula yang hafal. Namun sepertinya hanya berhenti di hafalan saja. Harusnya juga menyelami bahkan menyelidikinya.
Apa saja 800 ayat-ayat yang terabaikan itu?
Mari kita ikuti penjelasan dari Prof Agus Purwanto, M.Sc, D.Sc. Ceramah ini hanya sedikit menjelaskan ayat-ayat tesebut. Namun saat kita perhatikan, terlihat bahwa Al Qur’an itu mukjizat. Menunjukkan Al Qur’an itu universal. Bukan khusus untuk orang Arab. Maka aneh kalau ada orang bilang, Tuhan itu bukan orang Arab.
Beliau adalah guru besar ITS, penulis buku best seller ‘Ayat-ayat Semesta’. Dan pendiri pondok pesantren sains di Tebu Ireng Jombang dan Sragen. Sekolah yang berharap mencipta generasi muslim yang mau memperhatikan 800 ayat-ayat tersebut. Beliau juga pengurus Muhamamdiyah Jawa Timur.
Terima kasih sudah diingatkan Ustadz.