Saat kita diberi sesuatu oleh seseorang, entah itu barang atau jasa, kita akan bilang ‘terima kasih’. Itu wujud rasa menghormati bantuan yang diberikan. Apalagi bantuan itu sangatlah penting, maka tak hanya rasa terima kasih tapi ada hutang budi yang harus dibayar kelak.
Untuk manusia saja kita berterima kasih, harusnya lebih pada Allah yang telah memberi banyak hal dalam hidup. Badan sehat untuk beraktivitas, udara untuk dihirup, makan untuk tenaga dan lainnya. Maka seharusnya kita bilang ‘terima kasih’ dalam wujud bersyukur dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangan.
Tapi tak hanya manusia dan makhluk lain bersyukur, tapi Allah juga bersyukur. “Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” QS 4:147. Dalam Al Qur’an ada 2 ayat yang menyebut Allah Maha Mensyukuri ini.
Kalau manusia dan makhluk lain bersyukur itu wajar, karena hanya sebagai makhluk lemah yang tergantung pada penciptanya. Tapi kenapa Allah juga bersyukur? Bahkan Maha Menyukuri? Mengapa demikian? Apa wujudnya Allah Maha Mensyukuri itu?
Mari kita simak penjelasan Ustadz KH Ali Mansyur Kastam, guru kajian tafsir Al Qur’an dan pengasuh Pondok Pesantren Raudhotul Ilmiah, Kertosono, Jawa Timur di sini. Kajiannya sungguh runtut dengan ilmu yang sangat dalam yang hanya berdalil Al Qur’an.