Contact us now
+6289-774455-70

Adu Tenaga Dalam

Waktu kecil sering lihat film yang menampilkan sang aktor memberikan pukulan tak terlihat. Istilahnya tenaga dalam. Dengan hanya menjentikkan jari, beberapa orang kuat sekalipun bisa tersapu bergulingan.

Kelihatan sepertinya tak masuk akal. Hanya ada di film. Sebagai bumbu lebih dramatis. Di kehidupan nyata tak ada, batin saya.

Saat baru masuk SMP, suatu saat menunaikan shalat Ashar di musholla sekolah. Sebenarnya bukan musholla, tapi gudang. Ada memang musholla, tapi kecil. Musholla ini lebih banyak dipakai pelajar putri.

Sedang gudang ini cukup luas. Karena malas antri, banyak pelajar putra sholat di gudang. Namun tempat sholatnya sebatas karpet. Maka masih tersisa ruang yang cukup banyak.

Tiba-tiba ada pelajar yang mengunci gudang dari dalam. Saya heran, kenapa kok dikunci. Ternyata ada kesepakatan ada beberapa pelajar beradu tenaga dalam.

Tampak 1 pelajar ditawur 2 pelajar. Dua pelajar ini kakak kelas. Sedangkan 1 pelajar itu barusan masuk sekolah alias kelas 1 SMP.

Meski ditawur, dia hanya berdiri saja. Sedangkan 2 pelajar berusaha dengan berbagai jurus untuk melukainya. Alih-alih melukai, mendekati saja susah.

Saat hampir dekat, mereka seperti menerobos arus air yang kuat. Meski dengan sekuat tenaga, mereka seperti menghadapi tembok kokoh.

Bahkan ketika sudah dekat, dengan hanya menghentikan jari, 2 pelajar ini terlempar jauh kebelakang. Berkali-kali mencoba, gagal terus. Dan baru berhenti saat bel masuk tanda jam istirahat habis.

Baru setelah itu saya sadari, bahwa yang ditawur itu teman sekelas.

Sehingga suatu ketika saat santai berdua di jam olahraga, saya menyinggung hal itu padanya. Dia menjelaskan cukup lengkap. Bahkan menawari saya untuk menguasai ilmu itu.

Setelah naik kelas 2, saya berpisah dengannya. Jarang ngobrol lagi dengannya. Bahkan saya sudah tidak melihat pertandingan itu di musholla. Mungkin kakak kelas sudah lulus. Tapi memang saya masuk pagi, jadi tak ke musholla. Karena sholat Dhuhur bisa di rumah.

Maka kalau lihat film yang menampilkan tenaga dalam, teringat dia. Ironisnya sejak lulus SMP, saya tak pernah bertemu.

Baru bertemu beberapa waktu lalu, karena rumahnya dekat dengan kampus. Maka setelah mengajar, saya ke rumahnya. (TSA, 30/6/2021)

One Comment - Leave a Comment
  • Leave a Reply to iyoessammutzCancel reply