Contact us now
+6289-774455-70

Rahasia Rejeki (17): Ibu Yang Malang

Saya tak bisa membayangkan bagaimana perasaan wanita itu. Anak kandungnya yang telah dilahirkan, dibesarkan sampai tega melakukan hal ini. Apakah anaknya menginginkan ibunya meninggal saja? Dan langsung hilang bagaikan sampah di tumpukan sampah yang menggunung itu?

Oleh: Mochamad Yusuf*

Wanita tua itu berteriak-teriak minta tolong. Tak ada yang mendengar. Karena siang itu begitu hiruk. Maklum ini sebuah terminal. Tapi dia tetap minta tolong, karena dia sudah tak tahan dengan sinar matahari. Kulitnya sudah mulai melepuh.

Dia berteriak-teriak terus, sampai akhirnya suara serak. Dan lama-kelamaan mulai habis. Air matanya sudah kering. Sudah tak bisa lagi menangis. Namun sekarang dia tak berteriak saja, tapi juga berdoa. Dia berteriak pada Tuhan.

Doanya sepertinya didengar. Dua tukang becak mendengar. Meski awalnya aneh, seperti ada suara minta tolong, tapi mana mungkin sumber suaranya itu dari tempat sampah. Ya, benar tempat sampah. [TSA, 0/11/2010 subuh]

~~~
Saya membaca berita ini di harian Jawa Pos, Jumat 29 Oktober 2010. Tapi ketika mau menulis artikel ini dengan membaca ulangnya, saya tak menemukan beritanya. Saya sudah berusaha mencarinya via online tapi tak menemukan. Namun saya temukan sebuah artikel blog yang menanggapi berita ini. Silakan dibaca untuk referensi:
http://renijudhanto.blogspot.com/2010/10/ibu-yang-malang.html.

~~~
Artikel ini bagian dari buku yang saya rencanakan untuk terbit. Rencananya ada 99 artikel yang berkaitan dengan rahasia rejeki. Untuk seri 1 sampai 10, anda bisa membaca secara lengkap di sini. Setelah seri itu, tak ditampilkan secara lengkap. Namun setiap kelipatan seri 5, akan ditampilkan secara lengkap. Jadi pantau terus serial ‘Rahasia Rejeki’.

~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik, host radio, pengajar sekaligus praktisi TI di SAM Design. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya atau di Facebooknya.

One Comment - Leave a Comment
  • Leave a Reply