Oleh: Mochamad Yusuf*
Setelah memperoleh kemenangan di Austerlitz, Napolen Bonaparte ingin membuat sebuah monumen untuk menghormati jasa tentara kebesarannya. Maka dengan arsitek Jean Chalgrin yang kelak dilanjutkan Jean-Nicolas Huyot karena meninggal, terbangunlah gapura kemenangan.
Gapuran kemenangan ini (Arc de triomphe de l’Étoile) atau biasa dikenal sebagai Arc de Triomphe merupakan bangunan yang harus dikunjungi oleh wisatawan saat di kota Paris. Monumen berbentuk pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de l’Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées, dekat istana Louis.
Arc de Triomphe merupakan salah satu monumen paling terkenal di kota Paris yang menjadi latar belakang ansambel perkotaan di Paris. Terletak di bukit Chaillot yang tepat berada di tengah konfigurasi persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima.
Ribuan kilometer dari Arc de Triomphe di Paris, di sebuah daerah pedesaan yang jauh dari gedung-gedung pencakar langit, tampak megah berdiri kembarannya. Bangunan ini juga berdiri di persimpangan jalan raya berbentuk lima. Monumen ini bernama Simpang Lima Gumul. Hanya berjarak setengah jam perjalanan dari kampung Inggris Pare Kediri.
Secara sepintas tampilannya juga mirip dengan Arc de Triomphe. Namun kalau diamati lebih dekat, yang tampak ukiran di tembok adalah sketsa pedesaan dan Indonesia seperti petani, pertanian, kesenian dan lainnya. Simpang Lima Gumul ini juga menjadi tempat yang harus dikunjungi kalau ke kampung Inggris Pare.
Saya beberapa kali ke sana, merasakan iri juga dengan warga sekitar monumen Arc de Triomphe ala Kediri ini. Sebuah tempat yang khusus untuk rakyat menikmati hiburan dengan gratis. Tempatnya luas. Parkirnya enak. Kalau ke sana lebih baik di malam hari. Karena bisa menikmati kemegahan monumen ini sambil melihat indahnya bintang di langit.
Terserah Anda mau melakukan apa di sana. Mau tiduran boleh, duduk-duduk saja oke. Ngrobrol dengan teman-teman baru yang belajar bahasa Inggris di kampung Inggris malah lebih asyik (apalagi pakai bahasa Inggris juga). Kalau tidak tahu harus melakukan apa, Anda bisa menyaksikan aksi orang-orang lain. Ada yang latihan bela diri dengan seni khas tradisional, latihan tari dan lain-lain. Kalau suka nge-net boleh juga ke sini. Karena free wifi.
Dekat dengan monumen ada taman hiburan rakyat. Berbagai atraksi hiburan, termasuk juga aneka jajanan akan mudah ditemukan di sana. Kalau suka renang, jalan agak jauh sedkit, bisa meregangkan otot di segarnya air di Gumul Paradise.
Yang jelas Arc de Triomphe ala Paris eh Pare ini sangat menyenagkan dan sayang kalau dilewatkan. Kalau Anda berkeinginan ke Paris namun belum kesampaian, Anda bisa menuju daerah ini untuk sementara. Membayangkan menikmati Arc de Triomphe. Mungkin Napolen Bonaparte kalau hidup malah ngiri dengan monumen ini, karena lebih merakyat. Hehehe. Jadi ke kampung Inggris sambil menikmati suasana monumen real Paris van Java. [SUMA, 24/6/2013 siang]
Artikel selanjutnya: <a href="http://kampunginggris.co/2013/tentang-kampung-inggris-pare-kediri7-perjalanan-wisata-pare-kampung-inggris-btu-malang/">Tentang Kampung Inggris Pare Kediri(7): Perjalanan Wisata Pare, Kampung Inggris - Batu, Malang</a>
Artikel sebelumnya: <a href="http://kampunginggris.co/2013/tentang-kampung-inggris-pare-kediri5-legen-nira-kelapa-wisata-kuliner-pare/">Tentang Kampung Inggris Pare Kediri(5): Legen Nira Kelapa (Wisata Kuliner Pare)</a>
<strong><a href="http://kampunginggris.co/holiday/">Untuk mencari paket holiday programs yang menarik dapat melihat menu holiday programs di website ini.</a></strong>
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang II, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf.
Pingback: Tentang Kampung Inggris Pare Kediri(7): Perjalanan Wisata Pare, Kampung Inggris - Btu, Malang | Pareku, Kampung Inggris
Pingback: Tentang Kampung Inggris Pare Kediri(5): Legen Nira Kelapa (Wisata Kuliner Pare) | Pareku, Kampung Inggris