Jadinya bingung juga hari libur buat apa. Karena teman-teman kampung rata-rata nggak libur. Di rumah bosan, nggak ada kegiatan berarti. Makanya kemarin dia minta masuk sekolah. Kita bilang, lha masuknya kan baru hari Kamis.
Zelda, anak saya yang duduk di bangku SD, libur sekolah. Dia mulai libur dari hari Jumat lalu sampai hari ini. Besok kembali masuk sekolah. Berarti dia libur selama 6 hari. Hampir seminggu. Cukup lama juga.
Waktu masih sekolah terakhir kali hari Kamis lalu, saya minta dia pinjam buku perpustakaan sebanyak-banyaknya agar supaya ada kegiatan di hari libur ini. Tapi ternyata dia tidak pinjam.
Jadinya bingung juga hari libur buat apa. Karena teman-teman kampung rata-rata nggak libur. Di rumah bosan, nggak ada kegiatan berarti. Makanya kemarin dia minta masuk sekolah. Kita bilang, lha masuknya kan baru hari Kamis.
Hehehe, saya tersenyum sendiri melihat kebosanan Zelda ini. Saat sekolah, ingin libur. Tapi saat libur banyak, ingin masuk sekolah.
Hampir sama dengan peristiwa ‘resigned’nya istri saya beberapa tahun lalu. Saat bekerja, dia ingin libur. Saat tidak bekerja lagi, karena nganggur, malah ingin kerja. Sampai uring-uringan di rumah. Untung nganggurnya hanya 2 minggu, karena dia kembali bekerja.
Maka yang baik, sedang-sedang saja. Boleh libur, tapi jangan libur banyak. Kalau kebanyakan, nggak baik. Kesedikitan juga nggak bak. Terlalu asin, nggak enak. Nggak asin, juga nggak enak. Terlalu kurus, jelek. Terlalu gemuk, juga nggak baik. Sedang-sedang saja. Alias di tengah-tengah. (SDM, 8/10/2014 tengah siang)