Oleh: Mochamad Yusuf*
Meski lama tinggal di Pare, saya baru menyadari sebuah potensi wisata dekat Pare, kampung Inggris. Ini gara-gara kakak dipindah tugaskan ke Batu sebagai Danramil di sana. Karena itu suatu ketika saya ingin berkunjung ke rumah kakak. Kata kakak dari Pare bisa langsung ke Batu. Yakni lewat jalan pintas melewati Pujon.
Akhirnya setelah mencari-cari segala informasi, saya bersama keluarga memberanikan diri silaturahmi ke Batu lewat Pujon. Maklum karena saya baru belajar nyetir di usia kepala 3, maka saya tidak pede melewati jalan pegubungan.
Dari Pare saya mengarah ke selatan, menuju ke kecamatan Kandangan. Sesampai Kandangan barulah mulai terasa sejuknya pegunungan. Namun di sini masih suasana perkampungan cukup padat.
Saya terus mengarah ke selatan. Tampak di kejauhan pegunungan Batu. Namun kanan-kiri jalan adalah persawahan. Saya seringkali berhenti di sini, berpotret-potret ria bergaya petani. Hehehe. Lalu memasuki Kasembon, jalannya sudah bergaya pegunungan.
Setelah itu Anda dituntut keahlian mengemudinya. Karena jalan-jalan berkelok-kelok sebabnya memang sudah pegunungan. Kalau kita lewat di sini sekitar bulan Desember, ada pemandangan indah yang lain. Yakni musim buah durian. Tampak di pinggir jalan bergelantungan buah durian. Di pinggir jalan banyak orang dan anak-anak berjualan durian. Kalau beruntung, Anda akan mendapat durian dengan harga murah. Hehehe.
Lalu akan melewati sebuah telaga. Yakni telaga Selorejo. Telaga ini diapit oleh pegunungan. Anda bisa berhenti di sini untuk menikmati indahnya pemandangan. Atau mencari makan. Makanan khas di sini adalah nasi ikan sambel. Ikan di sini jenisnya ikan tawar yang diperoleh dari telaga dan sungai-sungai dekat sini.
Bila diteruskan, jalan akan banyak bersebelahan dengan sungai. Aliran sungainya cukup deras. beberapa kali akan melintasi sungai. Dulu ada beberapa jempatan yang sempit, tapi dari waktu-waktu dilebarkan. Jadi cukup lancar perjalanannya.
Tempat tertinggi dari rute ini adalah saat sampai Pujon. Maka tak heran di sinilah yang paling dingin. Kadang tampak kabut. Kalau naik mobil, jendela bisa dibuka dan AC dimatikan. Karena dari udara luar sudah cukup dingin.
Setelah itu melewati Songgoriti dan turun ke Batu. Tempat paling mengesankan bagi saya adalah di sini, Songgoriti. Karena kanan kiri hutan pinus yang lebat. Saking lebatnya tampak gelap, karena sinar matahari tidak leluasa menerobos. Dari Batu jalan terus menurun kalau ke Malang. Tapi saya berhenti di Batu, karena tujuan saya memang ke Batu.
Saran saya kalau mau melewati rute ini, untuk mengecek sebelumnya kondisi ban, aki dan bensin. Karena kalau sudah melewati rute ini nantinya jarang ditemukan pom bensin, service atau tambal ban. Kalau mogok di sini, bisa susah sekali. Saya sudah membuktikannya. Hehehe.
Jalannya relatif mulus. Di beberapa ruas tapak sempit. Jalan relatif sepi. Saya sarankan berangkat pagi atau siang. Jangan sore atau malam, karena gelap. Padahal jalannya berkelok-kelok dan jurang. Takut terlambat reaksi bisa masuk jurang. Namun karena sempit, Anda bisa terhalang mobil-mobil cukup besar yang jalannya lambat seperti truk dan bus.
Namun karena membelah beberapa tebing, maka kerap kali jalan ini menjadi tertutup. Yakni saat longsor. Ini biasa terjadi saat musim hujan. Karena itu pastikan mencari informasi di radio, jalannya tidak ditutup. Karena tidak ada jalan alternatif. Kalau tertutup Anda harus memutar klewat Blitar atau Mojokerto. Sangat jauh. [SUMA, 04/7/2013 siang]
Artikel selanjutnya: Tentang Kampung Inggris Pare Kediri (8): Sate Bekicot (Wisata Kuliner di Pare)
Artikel sebelumnya: Tentang Kampung Inggris Pare Kediri (6): Gumul, The Real Paris van Java
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang II, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://myusuf.or.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf.
Keren sekali pemandangannya..
assalamualaikum, putra saya, jodi, lepas sma ingn mendalami bahasa inggris selama 8 bulan sebelum memulai kuliah di flying school. mohon diarahkan,program apa saja yg dapat diikuti? brp biaya keseluruhannya, les + living cost selama 8 bulan? mohon dikirim info via imel : renindo2006@yahoo.com
tks,
reni
Silakan kontak Miss Sulistiyawati, 083830014600.
Pingback: Wisata Murah Meriah: Antara Batu, Malang | ..| Home of Mochamad Yusuf |..