Rahasia Rejeki (31): Kemalangan Gachot, Rejeki Bagi Schumacher
Di luar kemampuan, kegigihan dan kerja kerasnya sehingga dia menoreh prestasi itu, kemalangan Gachot adalah rejeki baginya. Kemalangan bagi seseorang, yang ternyata merupakan rejeki bagi orang lain.
Rahasia Rejeki (30): Warung Yang Dulunya Ramai
Sebenarnya resepnya juga sama. Apa yang dilakukan orang tuanya, juga mereka lakukan. Tapi tetap lambat laun menyurut sepi. Mereka heran. Padahal tempatnya tetap. Dan lokasinya sangat strategis.
Rahasia Rejeki (29): Perjumpaan Dengan Seseorang Mendatangkan Rejeki
Perjumpaan ini kadang memunculkan ide, sebuah pandangan baru (insight) bahkan sebuah kesempatan. Entah lowongan pekerjaan atau peluang berusaha. Sebuah rejeki.
Rahasia Rejeki (28): Rejeki dari Sentra Perdagangan Yang Sama
Pasti timbul pertanyaan, apakah laku? Bukankah mereka berjualan hal yang sama? Bersaing dengan produk jualan yang sama dan harga yang sama. Bahkan mungkin kulakan dari sumber yang sama.
Rahasia Rejeki (27): Hoki Kecil Jadi Hoki Besar
Namun kesempatan itu tak pernah datang. Mereka hanya terkenal di klub-klub kecil. Sampai sebuah kesempatan itu datang. Kesempatan kecil, rejeki kecil yang nanti akan membuat mereka sukses.
Rahasia Rejeki (26): Prestasi Atlit Karena Hoki Umur
Jadi kalau ingin sukses jadi atlit profesional haruslah lahir di bulan januari atau beberapa bulan setelahnya. Terlalu jauh dari bulan januari, jangan harap bisa masuk sebagai atlit profesional.
Rahasia Rejeki (25): Posisi Menentukan Prestasi
Dalam benak saya kenapa depot pecel baru yang di bengkel itu ditinggal pembeli? Bukankah dia di lokasi yang sama dengan depot pecel yang terkenal itu? Bahkan rasa, gaya dan ragamnya hampir sama.
Rahasia Rejeki (24): Nasib Si Pintar dan Si Bodoh
Sejak itu dia mulai parah penyakitnya. Beberapa kali keluar masuk RS jiwa. Sayangnya orang tuanya tak mampu. Ibunya pembuat kue dan dijual bapaknya. Mungkin karena itu, pengobatannya tak optimal.
Rahasia Rejeki (23): Rahasia Rejeki Warung Laris 2
Saya bersyukur warung-warung yang dituju tutup. Kalau tidak, saya tidak menemukan warung itu. Saya tahu, hal itu bukanlah kebetulan. Pasti ada yang mengatur. Kesempatan itu dimanfaatkan dengan tepat.
Rahasia Rejeki (22): Rahasia Rejeki Warung Laris
Dalam mobil ke tempat tujuan, mereka bertanya-tanya kenapa ya mereka mampir ke warung itu? Bukankah masih ada warung lain? Dan kenapa warung langganan tutup? Akhirnya kesimpulannya sama. Rejeki.