“Stres aku,” kata Sherly (nama samaran, 25 tahun), “Atasanku itu cerewet banget. Ingin rasanya pindah kerja.” Lho-lho kok sampai segitunya?
Tentu saja tidak ada yang tak mengalami masalah dalam bekerja. Sehingga harusnya stres termasuk bagian dari bekerja. Jadi bekerja ya pasti stres. Namun memang kita bisa meminimalkan stres, dengan berbagai tips yang bisa dilakukan.
Tapi jangan salah, stres ternyata berguna juga. Bahkan stres dapat mengurangi risiko terkena diabetes, penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer. Bahkan stres juga bisa memperpanjang umur.
“Stres itu ada 2 tipe,” kata Edward Calabrese, PhD, ahli toksikologi di University of Massachusetts di Amherst, “Yang pertama stres singkat dan terkontrol. Yang kedua adalah stres kronis dan tidak terkontrol.”
Yang tidak baik adalah stres kedua, seperti terjebak dalam pernikahan tidak bahagia atau hidup bersama dengan orang yang tidak menyenangkan. Sebaliknya stres karena terjebak kemacetan atau saat mau maju presentasi malah memberi dampak positif.
Seekor tikus dikenai stres singkat tapi intens dalam sebuah riset di Ohio State University. Hasilnya tikus lebih memiliki kemampuan melawan flu lebih baik. Riset lainnya menyebutkan bahwa stres singkat mampu mengurangi resiko terkena diabetes, penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer.
Saat stres datang, stres akan memberikan kejutan pada tubuh. Tubuh akan memproduksi radikal bebas dan hormon seperti kartisol yang merusak tubuh. Lalu tubuh merasakan adanya kerusakan, sehingga memanggil tim perbaikan. Jika stresnya singkat, tubuh bisa menyembuhkan diri dengan cepat dan masih punya sisa energi untuk melakukan perbaikan lain seperti memar dan tergores.
Jadi prosesnya seperti penyembuhan luka secara fisik. Saat ada luka di tubuh, tubuh serta merta melakukan perbaikan untuk menyembuhkan luka dan mendorong sistem imun tubuh untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Demikian yang dikatakan oleh Edward Masoro, PhD, profesor di University of Texas. Stres ringan, katanya, bisa mendorong proses perbaikan tubuh. Perbaikan yang dilakukan terus menerus oleh tubuh akan dapat memperlambat penuaan.
Teori tersebut berdasarkan riset yang dilakukan para peneliti terhadap cacing dan lalat. Kedua binatang tersebut dikenai panas sekian lama selama beberapa waktu. Ternyata kedua binatang tersebut mampu bertahan hidup lebih lama.
Penelitian lain mengatakan bahwa tekanan mental ringan dalam bentuk tantangan intelektual dan sosial, seperti mengerjakan teka-teki silang atau menghadiri pertemuan yang tidak ada seorang pun yang dikenal, ternyata bisa membantu manula menjalani hidupnya di masa tuanya.
Tentunya yang baik adalah tidak menghadapi stres lama dan terus-menerus. Tubuh perlu istirahat dan relaksasi sesudahnya. Bila stres lama, maka tubuh akan terus memperbaiki dirinya tanpa henti. Jika stresnya berkelanjutan terus-menerus, tubuh tidak sempat mengejar perbaikan kerusakan untuk menyembuhkan diri. Akibatnya bisa berdampak secara psikis dan non psikis.
Jadi kuncinya melakukan manajemen stres. Stres tidak bisa dihindarkan. Yang bisa dilakukan adalah mengatur dan menyeimbangkan. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Dan pastinya tidak mungkin tidak ada stres. *(my/20160513)