Mengapa mereka melakukan tindakan-tindakan unik dan tak biasa seperti itu? Saya mungkin tak berkesempatan menanyakan ke Ibu yang menyapu jalan atau Bapak yang menyediakan air minum di depan rumah.
Oleh: Mochamad Yusuf*
Seorang teman memiliki kebiasaan yang cukup unik di akhir pekan, khususnya saat hari Sabtu libur. Memang di kantornya memiliki kebijakan hari Sabtu libur hanya tiap 2 minggu sekali. Jadi bila minggu ini hari Sabtu masuk, maka minggu depannya hari Sabtu libur.
Di akhir pekan itu dia akan mengambil semua sajadah dan mukena musholla kantor untuk dibawa pulang. Bukan! Bukan dicuri atau dijual. Tapi untuk dicuci dan disterika di rumah dan dibawa kembali ke musholla kantor. Sehingga esoknya pemakai sajadah dan mukena akan membaui bau segar. Jadi beribadah menjadi lebih khusyuk.
Ya, bagi saya cukup unik karena bukan tanggung jawabnya untuk mencuci sajadah dan mukena musholla kantor. Terlebih cukup banyak sajadah dan mukenanya yang harus dicuci.
Ada lagi kebiasaan seorang teman lain. Dia selalu menulis status Facebooknya dengan mengajak berdoa. Para pembaca statusnya hanya diminta mengaminkan saja doa yang ditulisnya di ‘wall’nya itu. Tak hanya itu. Dia juga tak segan mengirimkan berbagai nasehat dan doa-doanya lewat SMS ke berbagai teman dekatnya.
Tentu saja bagi saya ini memerlukan ‘effort khusus’. Karena untuk menuliskan lewat SMS perlu pengorbanan lewat HP-nya, karena biasanya cukup panjang SMSnya. Bisa 5-8 layar SMS. Jadi bisa dihitung panjangnya SMS kalau 1 layar mencapai 160 karakter. Juga pengorbanan dana untuk biaya pengiriman SMSnya.
Ada cerita unik lainnya. Dulu waktu kuliah, seorang dosen pernah bercerita tentang seorang Ibu yang menyapu jalan-jalan dekat rumahnya. Kegiatan ini dlakukan sekitar pukul 02.00 dini hari, saat oarng-orang terlelap tidur nyenyak. Dia melakukan di waktu dini hari itu supaya tak diketahui orang lain. Takut dianggap memiliki itikad atau niat yang tak ikhlas.
Atau cerita tetangga dulu, dimana di depan rumahnya disediakan kendi berisi air minum. Sehingga orang lewat yang kehausan bisa minum dengan gratis. Dan dia selalu memastikan bahwa air kendinya selalu terisi. Bahkan dia khawatir kalau keluar dari rumah cukup lama, takut air kendinya habis tak bisa diisi. Sayangnya kebiasaan unik ini tak dteruskan keturunannya, saat dia meninggal dunia.
Atau seorang Bapak dari teman yang suka menanam tanaman yang besar di tamannya. Bukannya menanam bunga atau tanaman perdu yang kecil-kecil, tapi menanam pohon-pohon besar seperti cemara udang, jambu air atau mangga. Ternyata di atas pohon-pohon itu banyak sarang burung. Burung-burung ini dengan gembira tinggal dan hidup di pohon-pohon tersebut.
Mengapa mereka melakukan tindakan-tindakan unik dan tak biasa seperti itu? Saya mungkin tak berkesempatan menanyakan ke Ibu yang menyapu jalan atau Bapak yang menyediakan air minum di depan rumah. Atau bahkan teman yang selalu menulis status Facebook dengan doa dan mengirim SMS tauziah. Tapi secara tak langsung saya pernah membicarakan dengan teman yang mencuci sajadah dan mukena.
Jawabannya kalau saya renungkan sekarang ini terkait dengan rahasia rezeki. Sebenarnya tak hanya sekedar rezeki, tapi bisa lebih luas lagi. Namun saya kaitkan dengan rezeki karena tulisan ini terkait dengan rahasia rezeki.
Apakah itu? [TSA, 24/04/2012 dini hari]
…
[dipotong]
~~~
Artikel ini bagian dari buku yang saya rencanakan untuk terbit. Rencananya ada 99 artikel yang berkaitan dengan rahasia rezeki. Untuk seri 1 sampai 10, anda bisa membaca secara lengkap di http://enerlife.web.id/category/rejeki/. Setelah seri itu, tak ditampilkan secara lengkap. Namun hanya setiap kelipatan seri 5 yang ditampilkan secara lengkap. Jadi pantau terus serial ‘Rahasia Rezeki’ ini.
~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik, host radio, pengajar sekaligus praktisi TI. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf .
Pingback: ..| Home of Mochamad Yusuf |..
Pingback: ..| Home of Mochamad Yusuf |..