Pertemuan dengannya di usia dewasa seakan menjawab rahasia kenapa ada seseorang selalu ingin dalam bersuci. Karena seusia, tentu saja saya merasa mudah mengajaknya berdiskusi dan berdebat dengannya.
Oleh: Mochamad Yusuf*
Ibu saya mempunyai ingatan baik tentang apakah masih berwudu atau sudah batal wudunya. Maksud berwudu ini adalah wudunya yang dipakai syarat bersalat sebelumnya, belum batal sampai saat itu meski sudah dipakai salat.
Jadi kalau waktunya masuk salat, dia dapat langsung salat. Selain itu dalam kesempatan-kesempatan tertentu, dia akan mempertahankan sucinya wudu, misal tidak bersentuhan dengan bukan muhrimnya. Yang lain dia akan wudu dulu sebelum tidur.
Ini pelajaran yang diikutinya dari kakek, orang tuanya ibu. Malah kakek selalu berusaha untuk dirinya selalu suci. Selalu dalam keadaan berwudu. Bahkan tak hanya wudu, kalau memungkinkan mandi dulu sebelum shalat. Jadi mandinya tak hanya pagi dan sore, tapi juga saat mau shalat Dhuhur dan Ashar.
Kalau saya tanya alasan mengapa selalu begitu? Jawaban kakek, supaya kita selalu dalam keadaan suci. Jadi kalau sewaktu-sewaktu dipanggil olehNya, kita sudah siap karena sudah dalam keadaan suci. Saya tentu saja tak terima jawaban seperti ini.
Jawaban lain saat di sebuah kesempatan adalah supaya kalau mau shalat enak, tak perlu wudu dulu. Jadi tak perlu repot, mencari air bersih. Karena belum tentu di sebuah tempat, kita bisa mendapat air suci untuk berwudu.
Hmm,… kalau jawaban seperti ini, bagi saya masuk akal. Meski saya selalu beranggapan bahwa untuk berwudhu, bukanlah suatu kesulitan berarti sekarang ini. Selain tempat ibadah ada di mana-mana, air bersih juga cukup bahkan berlebih.
Sehingga saya tak disiplin menerapkan untuk selalu dalam kondisi berwudu. Sampai suatu ketika saya bertemu dengan teman lama.
Saya ingat dia juga punya kebiasaan yang sama seperti Ibu dan kakek saya. Kebetulan saya tahu sendiri saat kegiatan di luar yakni saat camping di pegunungan, dia mau bersusah-susah salat dulu sebelum tidur. Sehingga dia harus capek-capek ke sungai untuk berwudu.
Pertemuan dengannya di usia dewasa ini seakan ingin menjawab rahasia kenapa ada seseorang selalu ingin dalam bersuci. Karena seusia, tentu saja saya merasa mudah mengajaknya berdiskusi dan berdebat dengannya. Tentu sungkan kalau mengajak diskusi atau debat dengan Ibu dan Kakek saya dulu.
Ternyata kondisi berwudu ini menyibak sebuah rahasia. Menyingkap misteri tentang sebuah rahasia rezeki. [PURI, 09/04/2012 siang]
…
[dipotong]
~~~
Artikel ini bagian dari buku yang saya rencanakan untuk terbit. Rencananya ada 99 artikel yang berkaitan dengan rahasia rezeki. Untuk seri 1 sampai 10, anda bisa membaca secara lengkap di http://enerlife.web.id/category/rejeki/. Setelah seri itu, tak ditampilkan secara lengkap. Namun hanya setiap kelipatan seri 5 yang ditampilkan secara lengkap. Jadi pantau terus serial ‘Rahasia Rezeki’ ini.
~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik, host radio, pengajar sekaligus praktisi TI. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf .
Wah, wah, dipotong dipotong teruuuus….
Oh ya, Pak. Theme yg dot co kok sama kayak salah satu klienku, Staialfithrah.ac.id 😀
@Brahm
Hahaha… Tunggu tanggal mainnya. Lagian masih bisa baca serial 1-10, dan kelipatan 5 seperti 15, 20 dst.
Iya, tapi masih belum saya sentuh. Masih fokus di blog. Hehehe.
Pingback: ..| Home of Mochamad Yusuf |..
Pingback: ..| Home of Mochamad Yusuf |..