Namun sebuah peristiwa terjadi. Sederhana. Dan saya merasa hal ini aneh. Dan kemudian saya ingat, dia juga melakukan hal ini waktu SMA dulu. Apakah ini rahasia rezekinya?
Oleh: Mochamad Yusuf*
Andre, seorang teman yang saya kenal dalam kegiatan jurnalistik sewaktu duduk di bangku SMA. Anaknya pendiam dan tak terlalu aktif. Jadi kalau mengadakan kegiatan bersama, kehadirannya seakan tak terasa. Hadir atau tidak seakan tak ada bedanya. Hehehe.
Namun dari sekian teman yang ada, saya melihat dia memiliki kelebihan. Yakni saya merasa dia selalu beruntung. Misal: saat ada pembagian door prize dia hampir selalu dapat. Bahkan dia sering merebut hadiah utama.
Lalu yang lain, ini yang penting karena sebagai jurnalis, tulisannya sering dimuat di media massa. Kita yang selalu belajar bagaimana menulis tulisan jurnalistik yang baik, tentu saja pencapaian dimuat di media massa adalah puncak dan prestasi. Bahkan dia pernah meraih beberapa penghargaan atas karya-karya tulisnya.
Dia juga bukan dari anak berada. Namun saya merasa dia sepertinya tak pernah kekurangan akan materi. Memang bukan merk ternama atau termahal, namun dia selalu memiliki. Misal: komputer, yang pada waktu itu sangat mahal dan sebagai barang mewah, dia juga memilikinya. Karenanya saya sering main ke rumahnya untuk meminjam komputernya. Hehehe.
Setelah lulus SMA kita berpisah, bertemu beberapa kali dan menghilang. Tak pernah tahu kabarnya. Saya kadang kangen dan ingin menyambung silaturahmi. Namun karena dia bukan teman sesekolah, saya jadi kehilangan jejak. Sampai kemudian saya bertemu di Facebook.
Dari data profil dan foto-foto yang diunggahnya, saya melihat dia sekarang sudah bukan sekedar cukup materi seperti waktu saya tahu di SMA, namun dia sudah cukup kaya untuk ukuran materi. Foto-foto dengan latar belakang di luar negeri banyak dia unggah. “Wah, dia sudah sukses besar,” kata saya dalam hati.
Setelah beberapa kali melakukan komunikasi baik melalui wall, komentar dan message akhirnya saya bertemu dengannya secara langsung. Kita bertemu di sebuah restoran. Setelah ngobrol-ngobrol mengenang masa lalu, secara guyon saya tanya apa resepnya kok bisa sukses seperti ini.
Dia tersenyum dan mengatakan, “Sukses apa, Suf?” Hehehe. Dia ternyata masih tetap yang dulu. Tak banyak cakap. Ingin selalu tak menonjol. “Tidak ada,” lanjutnya, “Ya, sama dengan yang lain. Kerja keras, kerja ulet dan sabar.”
Saya tahu kalau resep ini. Ini sudah umum. Bukan rahasia lagi. ‘Kerja keras, kerja ulet dan sabar!’. Saya masih penasaran. Namun karena dia tak mau membahas lagi, saya tak memaksa.
Namun sebuah peristiwa terjadi. Sederhana. Dan saya merasa hal ini aneh. Dan kemudian saya ingat, dia juga melakukan hal ini waktu SMA dulu. Apakah ini rahasia rezekinya? [TSA, 05/04/2012 subuh]
…
[dipotong]
~~~
Artikel ini bagian dari buku yang saya rencanakan untuk terbit. Rencananya ada 99 artikel yang berkaitan dengan rahasia rezeki. Untuk seri 1 sampai 10, anda bisa membaca secara lengkap di http://enerlife.web.id/category/rejeki/. Setelah seri itu, tak ditampilkan secara lengkap. Namun hanya setiap kelipatan seri 5 yang ditampilkan secara lengkap. Jadi pantau terus serial ‘Rahasia Rezeki’ ini.
~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik, host radio, pengajar sekaligus praktisi TI. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf .
Pingback: ..| Home of Mochamad Yusuf |..
Pingback: ..| Home of Mochamad Yusuf |..