Oleh: Mochamad Yusuf*
Apa sebenarnya manfaat berpuasa?
Kalau saya ditanya seperti ini, jawaban saya sederhana. Tidak tahu. Bahkan tidak peduli. Bagi saya, karena ini ibadah maka harusnya dikerjakan tanpa tanya kenapa. Atau tanpa tanya manfaat, filosofi, sejarah dan lainnya. Bagi saya ibadah adalah “Sami’na wa atho’na”. Saya dengar dan saya laksanakan.
Memang lebih bagus lagi, beribadah sambil tahu sejarah, filosofi, manfaatnya dan lainnya. Namun saya takut, saya tidak sanggup mencari jawaban itu semua. Takutnya kalau tidak berhasil menemukan jawabannya, maka kita kurang sungguh-sungguh (khusyuk) melakukannya.
Misal: kita disuruh untuk bersedekah. Bagi saya, ya kalau memang mampu ya saya bersedekah. Tak peduli, apakah nanti menjadi sumber rezeki lain, atau mendatangkan harta lain. Seperti yang sekarang lagi trend tentang manfaat sedekah.
Tapi bila saya dipaksa ditanya manfaat puasa bagi saya, maka jawabannya bisa berbeda-beda. Tergantung waktu ditanyakan alias umur saya saat itu. Hehehe.
Namun ini jawaban untuk kenapa saya berpuasa di luar yang wajib. Karena kalau wajib, ya harus dilakukan tanpa tanya kenapa. Jawaban ini untuk bila saya berpuasa sunnah. Berpuasa tanpa harus perintah wajib berpuasa. Karena saya melakukannya secara sukarela. Ikhlas.
Bila ditanya saat saya masih kuliah S1, maka jawabannya karena hemat saja. Atau malah terpaksa. Waktu kuliah itu, kondisi keuangan keluarga sangat memprihatinkan. Saya kuliah dengan biaya sendiri, padahal belum bekerja. Karena seringkali kuliah sampai sore, melewati jam makan siang, padahal di dompet tidak ada uang maka lebih baik sekalian berpuasa saja. Toh sudah menahan lapar kenapa nggak sekalian berpuasa saja.
Sehingga saat kuliah saya rajin berpuasa sunnah. Bahkan saking rajinnya saya ingin puasa setiap hari. Namun karena tidak boleh, saya mengikuti sunnah nabi Dawud. Yakni puasa selang seling. Jadi hari Senin puasa, hari Selasa tidak puasa, dan selanjutnya hari Rabu puasa lagi. Dan seterusnya.
Kalau ditanya saat saya duduk di kelas 6 SD, maka jawaban saya adalah memohon pada Allah SWT untuk dikabulkan keinginan saya. Yakni lulus dengan nilai baik dan berhasil masuk ke SMP 12, sekolah favorit yang saya idamkan.
Demikian juga, saat ditanyakan duduk di kelas 3 SMP dan kelas 3 SMA. Saya lakukan mungkin dalam istilah Jawanya, prihatin. Melakukan segala daya upaya termasuk mungkin kesusahan untuk mencapai sebuah keinginan. Bukankah doa yang sangat mustajab dikabulkan adalah saat berpuasa? Dan Alhamdulillah semua doa saya saat berpuasa itu dikabulkan Allah SWT. Saya mencapai segala apa yangd iinginkan.
Kalau diingat-ingat, ternyata saya rajin berpuasa sunnah saat saya masih sekolah. Saat sudah bekerja dan berkeluarga, ternyata tidak begitu rajin berpuasa. Ternyata berpuasa sunnah saat ini, bagi saya sangat berat. Godaan dan tantangannya lebih berat.
Pertama, tentu sambil bekerja. Kalau bekerja di kantor terus mungkin tidak masalah. Tapi seringkali saya harus keluar kantor mengunjungi klien dan calon klien. Meski naik mobil, perjalanan ini memakan sumber daya. Lemas. Apalagi Surabaya kota yang panas. Melihat jualan minuman yang dingin seperti es tebu atau legen sangat menggoda saya.
Kedua, godaan itu kadang datangnya dari rezeki yang luar biasa. Misal undangan makan siang di restoran terkenal atau hotel berbintang. Undangan ini dari klien atau karena terkait pekerjaan. Undangan ini tentu sayang kalau dilewatkan. Seringkali sudah berniat puasa, namun saya tidak kuasa menolak ajakan makan siang dari klien. Jadi saya batalkan demi menghormati tuan rumah. Hehehe.
Jadi bila saya berpuasa sunnah, saya tidak berharap manfaat-manfaat lain yang banyak diutarakan oleh para ahli. Misal: membuang racun tubuh, menyehatkan alat pencernaan tubuh, mengurangi stres, diet, dan lain-lain. Manfaat puasa sunnah bagi saya adalah tergantung umur saat saya ditanyakan. Hehehe.
Bagaimana dengan Anda? Apa manfaat puasa bagi Anda? [TSA, 12/7/2013 subuh. Ditulis menggunakan tablet Android]
<em>Pernik Ramadhan adalah tulisan yang saya usahakan rutin saya tulis setiap hari selama bulan Ramadhan 1434H/2013M. Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin. </em>
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang II, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://www.yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://www.facebook.com/mcd.yusuf.
betul…. sami’na wa ato’na…..
@Abu Azam
Terima kasih komentarnya.
Pingback: Apa sebenarnya manfaat berpuasa? Kalau s | ..| Home of Mochamad Yusuf |..