Oleh: Mochamad Yusuf*
Hehehe, judulnya bombastis. Betul, karena saya review ponsel saya sendiri. Biasanya reviewer yang ada di majalah/tabloid menggunakan ponsel pinjaman, sehingga hasilnya agak netral. Takut kalau mereview jujur berarti kadang harus negatif, takut tidak dipinjami ponsel lagi. Hehehe.
Apalagi reviewer bukan menggunakan ponsel yang direview sebagai ponsel uatamanya. Saya yakin dia memiliki ponsel sendiri. Ponsel yang direview hanya dites saja. Padahal perlakuan tes bisa berbeda perlakukan sebenarnya.
Maka review ini saya usahakan jujur. Wong ponsel sendiri dan dipakai sendiri. Hehehe.
Sejak lama saya mengincar ponsel ini. Yakni sejak kelulusan anak saya Zidan dari bangku sekolah SD. Waktu itu untuk memotivasi Zidan bersungguh-sungguh masuk ke sekolah SMP favorit, saya janjikan membelikan ponsel Android layar lebar.
Ya, memang perlu motivasi tinggi ntuk masuk sekolah SMP idaman di Surabaya. Karena tidak cukup NUN (DANEM) saja, tapi harus lolos tes. Kebetulan sekolah-sekolah favorit Surabaya seleksi masuknya menggunakan TPA (Tes Potensi Akademik). Ini seperti tes psikologi /IQ. Tes ini biasanya untuk seleksi penerimaan beasiswa pascasarjana atau masuk ke pascasarjana.
Selain itu tentu saja persaingannya masuk sekolah favorit sangat tinggi. Rasio persaingan bisa lipat 2 atau lebih. Artinya untuk merebut 1 kursi ada 2 orang yang bersaing.
Permasalahannya tidak ada buku atau petunjuk bagaimana mengerjakan soal TPA untuk masuk SMP. Yang ada untuk masuk perguruan tinggi atau tes PNS. Karena yang ada hanya ini, maka saya belikan buku-buku yang ini. Dan ternyata soal-soalnya memang sulit membuat Zidan putus asa. Ini perlu dimotivasi. Yakni dengan janji membelikan ponsel.
Namun karena untuk anak sekolah, saya tidak mau membelikan yang mahal. Saya ingin budgetnya maksimal 750.000. Selain itu persyaratannya harus bersistem operasi Android, layar lebar minimal 4 inci, dan koneksi 3G.
Android karena banyak aplikasi dan gamenya. Layar lebar supaya lega untuk mengetik dan main gamennya. Dan koneksi 3G supaya kalau koneksi internet tidak terasa lemot.
Dari persyaratan ini hanya ponsel-ponsel merk lokal saja yang dapat memenuhi syarat tersebut. Akhirnya saya keructukan pada 3 merk yakni IMO, Mito dan Cross. Setelah riset-riset akhirnya saya putuskan nantinya untuk membeli Mito A78.
Namun saat pekan raya Jakarta di bulan Mei beberapa waktu lalu diumumkan oleh Smartfren kemunculan Andromax C. Melihat spesifikasi dan harganya, saya langsung kesengsem. Ingin mengincarnya. Harganya Rp 650.000. Ternyata di pekan raya Jakarta ini hanya pengumuman. Barangnya belum ada di pasaran. Masih beberapa bulan lagi.
Tidak apa. Toh Zidan belum tahu akan diterima atau tidak di SMP favorit. Cuma saya lega, kalau nanti dia diterima, seperti janji saya saya sudah tahu ponsel apa yang harus saya beli: Andromax C.
Ternyata Zidan diterima dan sesuai janji saya harus membelikan ponsel canggih. Beberapa hari lalu saya membaca review tentang Andromax C. Reviewer menilai positif ponsel ini dan mengatakan ponsel ini terlalu murah. Artinya kalau dijual di harga Rp 800.000 masih sepadan. Daru reviewer ini saya menyimpulkan bahwa pilihan saya benar. Dan kedua ponsel ini sudah tersedia di pasaran.
Akhirnya hari Minggu kemarin, 28 Juli, saya berangkat ke Plaza Marina. Plaza Marina ini pusat penjualan kedua terbesar di Surabaya setelah WTC. Saya pilih plaza Marina karena dekat rumah. Akhirnya setelah sampai di sana, langsung memburu Andromax C ini. Dari stan ke stan, dari lantai ke lantai saya tanyakan. Namun tidak ada ponsel ini. Hanya 1 stan yang menjual. Tapi harganya Rp 750.000.
Waduch... kok di luar budget. Pikiran saya, daripada membeli 750.000, mending saya cari yang sesuai harga banderol, dan selisihnya bisa saya belikan untuk aksesorisnya seperti screen guard, dompet dan kartu perdana. Maklum ini ponsel pertama Zidan, jadi dia tidak memiliki nomor sebelumnya.
Akhirnya saya putuskan berangkat lagi ke WTC. Ini pusatnya penjualan ponsel di Surabaya. Tiba di sana sudah sore. Di sana memang banyak yang menjual. Tapi kebanyakan harganya di atas Rp 700.000. Waduch kok jadi mahal semua? Akhirnya saya putuskan pulang saja. Lebih baik mencari di Smartfren Gallery, yang waktu ke WTC itu sudah tutup. Kalau memang di Smartfren Gallery tidak ada, baru pasrah dengan harga tinggi tersebut. Toh masih murah.
Malamnya saya dapat informasi dari teman untuk membelinya di Smartfren Gallery yang lepas. Bukan yang ada di mall, seperti WTC, dan lainnya ada di ITC, itu. Akhirnya saya pilih sebuah Smartfren Gallery yang cukup dekat dari rumah.
Senin pagi sebelum kantor menuju Smartfren Gallery tersebut. Ternyata ada. Tinggal 2. Mungkin itu keberuntungan bagi saya, apalagi membeli menggunakan kartu kredit tanpa surcharge 3% seperti biasanya. Maka saya langsung beli 2. Hehehe. Bukan, yang satunya titipan seorang teman.
Sepintas saat saya coba di Smartfren Gallery tersebut, Andromax C ini oke. Saya belum bisa explore saat itu karena harus masuk kantor. Kerja. Dan hari ini, dan berarti sudah 3 hari saya pakai, maka saya bisa membuat review tentang ponsel ini. Review selengkapnya bisa dibaca sambungan dari artikel ini. Hehehe. [SUMA, 31/7/2013]
<strong><a href="http://kampunginggris.co/2013/pernik-ramadhan-2013-13-review-jujur-andromax-c-2-ponsel-bagus-dengan-harga-murah/">[BERSAMBUNG ke sini, Review Jujur Andromax C (2): Ponsel Bagus Dengan Harga Murah]</a> </strong>
Pernik Ramadhan adalah tulisan yang saya usahakan rutin saya tulis setiap hari selama bulan Ramadhan 1434H/2013M. Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin.
~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang II, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://www.yusuf.web.id
Pingback: Dengan 3.333 Bisa BBM-an Sepuasnya Di Rumah (Ini Bukan Iklan Lho) | TechKnow