Saat 17 Agustus ini biasanya mata seluruh rakyat Indonesia tertuju pada istana. Karena ada upacara “Detik-Detik Proklamasi”. Suasana sangat khidmat khususnya saat prosesi pengambilan bendera pusaka dan pengibaran sang saka merah putih.
Dulu saat masih kecil, acara “Detik-Detik Proklamasi” ini pasti jadi acara wajib setelah mengikuti upacara di sekolah. Tapi sebagai warga luar Jakarta, hanya menontonnya lewat televisi.
Sampai suatu ketika mengerjakan proyek di Jakarta. Saat 17 Agustus ini kan libur, teman-teman yang lebih muda berlibur ke temannya atau renang, daripada bengong saya ke istana. Apalagi dekat. Cuma naik bajaj sekitar Rp 15.000 (rumah saya di Menteng).
Saat itulah saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri upacara “Detik-Detik Proklamasi”. Dan melihat bagaimana sibuknya pasukan disiapkan di lapangan Monas sebelum masuk ke istana. Juga melihat belasan meriam artileri medan di Monas yang ditembakkan saat “Detik-Detik Proklamasi”.
Ternyata lebih khidmat dan seru menyaksikan langsung. Hehehe. Pengalaman luar biasa. Pengalaman pertama dan sekaligus terakhir… Karena setelah itu tidak pernah dapat proyek yang mengharuskan tinggal di Jakarta saat Upacara “Detik-Detik Proklamasi” di Istana.
Juga punya kenangan berfoto di depan tiang bendera yang barusan benderanya dikibarkan yang dijaga 4 Paspampres sesuai 4 arah mata angin.
Anda sendiri juga pernah mengikuti Upacara “Detik-Detik Proklamasi” secara langsung? Bagaimana menurut Anda?
Keren! Bisa sebagai pengalaman yang berharga dalam hidup.