Hari Sabtu kemarin mengalami sebuah perasaan aneh. Hari itu saya ke sekolahnya Zidan untuk mengambil raport. Di sekolah SMP 12 Surabaya, saya kebingungan dimana mengambil raportnya. Karena di kelasnya, kosong tidak ada pembagian raport.
Saat bingung, saya lihat seorang guru. Ya Allah, dia guru saya. Tetap masih mengajar di sini.
“Bu Etty,” panggil saya.
“Iya? Kelas berapa putranya? ” tanyanya membantu saya.
“8E,” jawab saya.
“Oh, saya nggak tahu, ” jawabnya.
“Di sana, Pak,” jawab seorang Bapak yang sepertinya tahu kebingungan saya.
Saya mengangguk pada Bapak itu. Dan bu Ety melanjutkan langkahnya.
“Bu Etty, ” panggil saya lagi. Dia berhenti dan menoleh ke saya. Dia tampak bingung, kok saya memanggil lagi. Sekarang saya mendekatinya.
“Saya murid Ibu,” saya menjelaskan.
“Oh…, ” dia mengerti panggilan saya.
Mulailah kita bercakap-cakap. Saya jadi tiba-tiba merasa aneh. Dia guru saya waktu sekolah SMP, dan sekarang anak saya sekolah di sekolah yang sama, dan masih diajar oleh guru yang sama.
Saya sangat mengingatnya, karena dia termasuk guru yang cantik. Hehehe. Perasaan aneh, karena ada banyak perasaan. Seperti merasa waktu demikian cepat berlalu. Rasanya baru kemarin saya dibilangi bahwa suara saya fals. Betul, dia guru kesenian. Dan tiba-tiba, anak saya sudah kelas 2 SMP diajar olehnya.
Kalau umur saya berlalu dengan sia-sia, alangkah ruginya saya. Semoga tidak begitu. Semoga umur saya tidak berlalu dengan sia-sia. Aamiiin.