Kebanyakan orang menerima resiko bersama kesulitan itu. Tentu saja banyak sumber daya yang dibutuhkan. Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif menghilangkan kesulitan dengan cara sederhana.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Seorang teman yang hobi bermain golf pernah bercerita sebuah peristiwa unik dan menarik. Suatu ketika waktu dia melihat turnamen golf, seorang pemain profesional menghadapi sebuah permasalahan pelik.

Dia telah melakukan pukulan bagus pada mulanya. Dan bolanya jatuh dekat lapangan hijau. Saat berjalan di ‘fairway’, dia mengetahui bolanya masuk ke kantong kertas. Ya, bungkus makanan yang dibuang sembarangan oleh penonton.

Sesuai peraturan turnamen, bila ia mengeluarkan bola dari kantong kertas, dia akan mendapat hukuman pukulan. Tapi kalau ia memukul bola bersama kantong kertas, hasilnya tidak sempurna. Salah-salah ia mendapat skor buruk.

Sebenarnya ini bukanlah peristiwa sekali-dua kali. Banyak pemain profesional lain yang mengalaminya. Kebanyakan melakukan tindakah mengeluarkan bola dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai akhir turnamen menutupi hukuman tadi. Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar.

Apa yang harus dilakukan olehnya?

Lama dia berpikir, dan penonton termasuk teman saya, berdebar-debar menunggu apa yang akan dilakukannya. Memukul bola bersama kantong kertas atau mengeluarkan bola dari kantong kertas?

Akhirnya dia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Ternyata itu adalah korek api gas. Dijentiknya dan disulutkan pada kantong kertas. Terbakarlah kantong kertas itu, dan dia menunggu sampai kertasnya habis.

Lalu dia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan dengan mantap,… wus bola terpukul dan jatuh persis dekat lubang di lapangan hijau. Hebat! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.

~~~
Cerita lain yang sangat terkenal, entah ini fakta atau ‘hoax’, saat perang dingin beberapa dekade lalu. Waktu itu AS dan Rusia ‘berlomba’ mendaratkan manusia di bulan. Dalam usaha pencapaian ke bulan, mereka menghadapi kendala yang sama: para astronotnya tak bisa menulis di angkasa. Bolpen dengan tinta tak bisa keluar karena gaya gravitasi nol.

AS memecahkan masalah dengan membentuk tim yang bertugas membuat bolpen anti gravitasi. Selama 3 bulan, tim yang beranggota 12 orang dari berbagai disiplin ilmu akhirnya menyelesaikan bolpen tersebut. Biayanya cukup mahal, ratusan dolar.

Tapi apa yang diputuskan oleh Rusia? Rusia berpikir sebentar dan memutuskan para astronotnya menggunakan… pensil untuk menulis di luar angkasa. Biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan nyaris tak ada. Tapi solusi yang dipakai cukup menyelesaikan masalah.

~~~

Dalam hidup, adalah lumrah kalau kita menghadapi permasalahan. Kadang sebuah masalah kecil yang dengan mudah bisa diselesaikan. Tapi banyak pula permasalahan pelik yang susah dicari solusi yang tepat. Karena apapun solusinya sepertinya menjadi dilema, Persis seperti dialami oleh pemain golf.

Kebanyakan orang menerima resiko bersama kesulitan itu, seperti tim AS yang membuat bolpen anti gravitasi. Tentu saja banyak sumber daya yang dibutuhkan. Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif menghilangkan kesulitan dengan cara sederhana dan mudah.

Sudahkah anda melakukannya? [TSA, 01/03/2010 subuh]

~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik, host radio, pengajar sekaligus praktisi TI di SAM Design. Aktif menulis dan bukunya telah terbit, “99 Jurus Sukses Mengembangkan Bisnis Lewat Internet”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya atau di Facebooknya.