Setiap manusia, siapapun itu, pasti mengalami masalah dalam hidupnya. Orang sholeh seperti Nabi sekalipun juga tak luput dari masalah. Tak berarti kalau ada yang kaya, tak pernah sakit, karir lancar, bisnis sukses itu berarti Allah cinta padanya.

Sebaliknya bukan berarti Allah benci padanya, bila selalu gagal, rumah tangga berantakan, anak nakal, karir macet, bisnis hancur dll. Karena baik enak atau masalah itu hanya ujian.

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” QS 21:33

Maka yang penting bagi kita adalah bagaimana menghadapi masalah itu. Kalau kita hanya mengeluh, cemberut, putus asa, bahkan marah-marah berarti dia tak menerima keputusan Allah. Padahal ketidak enakan datang itu juga se-izin Allah.

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS 64:11

Saat kita mengalami kesempitan apakah kita bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik? Bila kita dapat kelapangan bisa menjadi buruk? Apa yang perlu kita lakukan? Bagaimana sikap yang harus kita bangun? Dan pertanyaan lainnya.

Mari kita simak kajian ilmu hidup yang perlu dikuasai. Harusnya malah ilmu seperti ini diajarkan di sekolah. Ilmu yang berguna seumur hidupnya.

Sebuah kajian yang jarang ada dari seri Psikologi Islam yang dikupas oleh Ust HISYAM HIDAYAT, motivatior dan trainer pelatihan psikologi Islam. Kajiannya lebih mudah dipahami dan menarik karena dibantu dengan multimedia.