Syahdan Rasulullah gelisah kapan Allah memberi perintah mengubah kiblat. Saat itu umat Islam shalat menghadap Masjidil Aqsa. Rasulullah berharap sesegera mungkin berubah kiblatnya menjadi Ka’bah di Masjidil Haram.
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” QS 2:144
Namun meski mereka tahu perubahan itu benar dari Allah, mereka tetap nyinyir sampai sekarang. Yang sekarang jadi issue, seperti komentar-komentar di channel ini, bahwa dikatakan umat Islam menyembah batu hitam.
Sebenarnya apa itu kiblat? Benarkah Islam menyembah batu hitam? Bolehkah kita shalat tak menghadap Ka’bah di Masjidil Haram?
Mari kita simak kajian ustadz yang dikenal sebagai ‘Ulama Cangkrukan’. Beliau juga pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya. Selain mengajar santri, beliau juga banyak mengasuh berbagai acara baik di radio maupun televisi. Kajiannya sungguh ringan, renyah, segar dan mudah dimengerti.
Fitnah mereka sungguh keji. Semoga mereka mendapat dihayah Allah.