Contact us now
+6289-774455-70

Pernik Ramadhan 2013 (12): Tidak Sabar Memburu Rezeki

(ref: sxc.hu)

(ref: sxc.hu)

Sayang sekali. Kalau memang ada masalah dengan pekerjaan, dia bisa bicara dengan kita. Mungkin kita bisa mencarikan solusi bersama. Kalau dia mau sabar sedikit, mungkin ada tambahan rezeki buat dia. Tapi bagaimana lagi.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Suatu ketika istri minta pendapat saya untuk menaikkan gaji orang yang membantu pekerjaan di rumah. Saya tanya kenapa? Istri menjawab karena pekerjaannya bagus. Ya, saya patut bertanya demikian karena masa kerjanya belum lama. Belum genap setahun. Persisnya sekitar 9-10 bulan. Saya iyakan usulan istri. Saya setuju pendapatnya karena memang pekerjaannya bagus.

Rencananya kita katakan kenaikan gaji padanya secepatnya, karena kita tidak pernah ketemu. Jam kerjanya pada jam-jam tertentu di rumah. Dia datang saat semua sudah berangkat ke sekolah atau kantor, tepatnya sesaat sebelum kedatangan anak-anak dari sekolah. Dan pulang sebelum Maghrib. Jadi tidak pernah ketemu saban harinya.

Namun hari itu saat kita tiba di rumah, rumah tampak gelap. Pintu masih terkunci. Lho kemana anak-anak? Ternyata pembantu tidak datang, sehingga anak-anak tidak bisa masuk. Karena kunci rumah memang dibawa oleh pembentu tersebut. Kita kaget, karena dia tidak memberitahukan hal ini. Kalau memberitahukan sebelumnya, pasti anak-anak tidak telantar seperti ini.

Setelah kita masuk rumah, kita coba hubungi pembantu. Ditelpon tidak diangkat, dan disms tidak dibalas. Kita bingung, bagaimana besoknya anak-anak? Ya, kita sabar mungkin saja dia punya urusan. Ternyata sampai beberapa hari ke depan dia tidak masuk. Artinya dia mengundurkan diri dengan tidak pamit. Dengar kabar dia akan berjualan. Namun akhirnya kita tahu dia tidak bekerja. Juga tidak berjualan. Nganggur.

Sayang sekali. Kalau memang ada masalah dengan pekerjaan, dia bisa bicara dengan kita. Mungkin kita bisa mencarikan solusi bersama. Kalau dia mau sabar sedikit, mungkin ada tambahan rezeki buat dia. Tapi bagaimana lagi.

Seringkali kita tidak sabar menunggu rezeki datang. Bahkan mencari rezeki dengan cara tidak halal. Padahal kalau mau, rezeki akan datang sendiri dengan halal. Ini seperti cerita saat khalifah Ali memerintah.

Suatu saat khalifah Ali bin Abi Thalib datang ke masjid dengan berkuda. Sesampai di masjid dia melihat orang miskin yang tampil mengenaskan. Maka sang khalifah meminta orang tersebut untuk menjaga kudanya.

Lalu Ali melakukan shalat. Dalam hati, Ali akan memberikan uang 2 dirham kepada orang miskin tadi setelah selesai shalat. Dia memberikan uang karena telah menjaga kudanya.

Namun saat keluar masjid, dia melihat kudanya sendiri. Tidak ada orang miskin tadi. Yang terlihat malah pelana kudanya hilang. Dia tidak menjaga kuda, tapi malah mencuri pelana dari kuda yang seharusnya dijaga.

Maka pulanglah Ali ke rumah dan meminta pembantunya untuk membeli pelana. Berangkatlah sang pembantu ke pasar. Di stan penjual pelana, dia melihat pelana majikannya yang barusan hilang dicuri. Maka dengan senang hati pembantu menanyakan harganya. Ternyata harganya 2 dirham. Maka dibelinya pelana itu dan dibawa pulang.

Ali sungguh terkejut sekaligus senang melihat pelana kudanya yang kembali. Setelah dia mendengar penjelasan pembantunya dia berkata, “Betapa tergesa-gesanya manusia dalam memburu rezeki. Kalau dia mau sabar, dia juga akan mendapat 2 dirham tanpa mencuri.”

Padahal bisa jadi orang miskin tadi menjual ke penjual kurang dari 2 dirham. Dengan sabar, dia mendapat uang 2 dirham dengan halal.

Dalam hidup, kita seringkali tidak sabar memburu rezeki. Begitu tidak sabarnya sampai menghalalkan cara-cara yang sebenarnya tidak halal. Padahal kalau dia mau sabar, dia tetap mendapat rezeki itu. Dan itu dengan halal. [SUMA, 30/7/2013 siang]

<em>Pernik Ramadhan adalah tulisan yang saya usahakan rutin saya tulis setiap hari selama bulan Ramadhan 1434H/2013M. Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin. </em>

*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang II, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://www.yusuf.web.id

One Comment - Leave a Comment

Leave a Reply