Contact us now
+6289-774455-70

Teknologi Membunuh Profesi atau Mencipta Profesi?*

Pagi ini saya di Jakarta banyak melihat pengendara motor dengan rompi warna hijau. Di Surabaya sebenarnya saya juga melihat hal yang sama. Tapi di Jakarta begitu banyak.

Mereka, berompi hijau ini, adalah tukang ojek. Tapi mereka unik, bukan tukang ojek biasanya. Mereka memang mandiri, bukan pegawai. Tapi mereka disatukan oleh sebuah aplikasi namanya Gojek.

Aplikasi ini bagi konsumen ojek, begitu menguntungkan. Kata teman yang pernah menggunakan, harganya lebih murah. Bagi tukang ojek juga menguntungkan, karena dengan mudah dia mendapat banyak penumpang. Dan semua orang bisa jadi tukang ojek Gojek ini. Dengan aplikasi ini seseorang bisa memesan ojek lewat ponselnya.

Akibatnya penumpang bagi tukang ojek tradisional menjadi menurun. Mereka terancam dengan tukang ojek modern ini. Sempat di Jakarta sampai ada kejadian penghadangan dan ancaman ke tukang Gojek dari tukang ojek tradisional.

Kalau melihat hal ini, teknologi membunuh pasar tukang ojek tradisional. Di lain pihak, menumbuhkan tukang ojek baru yang lebih modern.

Sepertinya pemenangnya bisa ditebak. Btw, kalau ojek motor sukses, entah mungkin nanti ada juga ojek mobil bak taksi, meski mungkin aturannya agak berat di sini. Tapi bisa saja teknologinya melihat sebuah celah kesempatan.

Mari kita lihat bagaimana sebuah teknologi membunuh profesi dan mencipta profesi di masa depan. Bagaimana menurut Anda?

~~~
*Ini tulisan lama di Facebook yang kembali dipublikasi ulang. Kami tak mencatat kapan tulisan ini ditulis di Facebook pertama kali.

One Comment - Leave a Comment
  • iyoessammutz -

    Ya, memang teknologi bak pisau bermata dua. Maka kuncinya harus adaptasi. Harus belajar dan belajar terus. Ya, capek tapi memang harus dilakukan..

  • Leave a Reply