Contact us now
+6289-774455-70

Pernik Ramadhan 2013 (2): 4 Macam Rahasia Rezeki Bagi MakhlukNya

(ref: sxc.hu)

(ref: sxc.hu)

Pada tahapan ini, biasanya dia sudah tidak terlalu silau atau menomor-satukan kekayaan. Padahal dia pegang bisnis apapun selalu sukses. Seperti ujaran seorang sahabat Rasulullah yang diberi kekayaan luar biasa, “Bila sekalipun saya angkat sebuah batu niscaya akan ada emas perak di bawahnya.”

Oleh: Mochamad Yusuf*

Selama hampir setahun saya menulis tentang rahasia rezeki. Sudah lebih dari 100 tulisan yang sudah saya buat. Namun semakin saya mempelajari dan kembali menuliskannya, semakin menjadi rahasia. Semakin misteri. Semakin saya tidak mengerti. Ada banyak rahasia.

Karena itu saya semakin senang mempelajari. Bersemangat untuk mencari, membaca dan memahaminya. InsyaAllah tulisan-tulisan ini saya akan terbitkan. Anda bisa membaca sebagian tulisan itu di sini, Rahasia Rezeki.

Termasuk saya senang dengan sebuah tulisan yang dibuat sobat kental saya, Rusdi Arief. Seorang teman yang saya kenal pertama kali saat di bangku SMA dan tetap berkarib sampai sekarang. Menurutnya, rezeki terbagi 4 macam.

1. REZEKI TINGKAT PERTAMA.

“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (QS Huud 11: 6).

Rezeki tingkat pertama adalah rezeki dasar. Rezeki untuk bisa melangsungkan hidupnya. Rezeki untuk bisa bertahan hidup. Mungkin bahasa sederhananya, rezeki dapat makan. Berapa pun besar kecilnya kebutuhan hidup makhluk itu akan tercukupi.

Rezeki ini dijamin oleh Allah untuk diberikan kepada setiap makhluknya. Rezeki ini yang menggerakkan burung tiap pagi untuk mencari makan. Mereka pasti pulang ke sarangnya dengan perut yang penuh.

Rezeki inilah yang pernah membuat sadar seorang rasul dan raja, Sulaiman AS, menyadari rezeki yang kelihatan basic ini ternyata susah juga.

Ceritanya suatu saat, nabi Sulaiman meminta Allah memberi kesempatan memberi makan pada makhluk. Allah mengizinkan. Dan Sulaiman meminta punggawa kerajaan dan seluruh rakyatnya untuk menyediakan makanan. Makan ini ditumpuk di pinggir pantai. Karena makhluk ini berupa binatang air. Akhirnya makanan terkumpul. Sangat banyak. Begitu banyaknya seakan menjadi sebuah bukit kecil.

Akhirnya tibalah makhluk yang diberi kesempatan oleh Allah dijaminkan rezekinya oleh nabi Sulaiman. Ternyata dari makhluk muncul binatang yang sangat besar. Begitu besarnya, sehingga saya penasaran sampai sekarang binatang itu. Karena begitu besarnya, makanan yang disajikan oleh nabi Sulaiman hanya sekali telan sudah habis.

Nabi Sulaiman sadar dan insyaf, dia tidak mungkin menjamin rezeki makhluk hidup. Makanan sebanyak itu hanya sekali makan. Padahal dia harus hidup lebih dari sehari, berhari-hari, berminggu-minggu dan bertahun-tahun.

2. REZEKI TINGKAT KEDUA.

“Tidaklah manusia mendapat apa-apa, kecuali apa yang telah dikerjakannya.” (QS An Najm 53: 39).

Pada rezeki tingkat kedua, Allah memberikan bentuk rezeki dan besarnya yang disesuikan dengan apa yang sudah dilakukan oleh makhluknya. Bila dia mendapatkannya dengan sungguh-sungguh, rezeki yang diperoleh bisa besar. Dan sebaliknya.

Bila dia bekerja selama 2 jam, maka rezekinya juga 2 jam. Bila dia bekerja 10 jam, maka rezekinya juga 10 jam. Bila dia bekerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu dan lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang bulu apakah dia itu muslim, beragama atau tidak.

3. REZEKI TINGKAT KETIGA.

“…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim 14: 7)

Inilah rezeki yang disayangi oleh Allah. Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.

Rezeki yang diperoleh di tingkatan ini tidak sekedar pada materi: makan, sandang dan papan. Tapi juga ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan. Sebuah hati yang tenang.

4. REZEKI TINGKAT TERATAS, KEEMPAT.

“…Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawwakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq 65:2-3).

Peringkat rezeki yang keempat ini adalah rezeki yang istimewa. Tidak semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqin) adalah orang yang benar-benar dicintai dan dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan atau mengatur kekayaan Alloh di bumi ini. Jadi dia tidak hanya mendapat rezeki tapi juga diberi kepercayaan untuk mengatur rezeki untuk makhluk lain. Subhanallah.

Pada tahapan ini, biasanya dia sudah tidak terlalu silau atau menomor-satukan kekayaan. Padahal dia pegang bisnis apapun selalu sukses. Seperti ujaran seorang sahabat Rasulullah yang diberi kekayaan luar biasa, “Bila sekalipun saya angkat sebuah batu niscaya akan ada emas perak di bawahnya.”

Namun kekayaan ini, seperti sikap sahabat Rasulullah itu, tidak pernah dinikmati sendiri. Selalu dibagikan dan didermakan bagi yang lain. Dia tidak khawatir sama sekali dengan hartanya. Sehingga acap kali dia memberikan hartanya secara kesluruhan. Tanpa menyisakan sedikit pun untuk diri dan keluarganya. Meski begitu, dia tetap tercukupi. Subhanallah. [SUMA, 10/7/2013 siang]

<em>Pernik Ramadhan adalah tulisan yang saya usahakan rutin saya tulis setiap hari selama bulan Ramadhan 1434H/2013M. Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin. </em>

*Mochamad Yusuf adalah online analyst, konsultan tentang online communication, pembicara publik tentang II, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://www.yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://www.facebook.com/mcd.yusuf.

One Comment - Leave a Comment

Leave a Reply