Contact us now
+6289-774455-70

Berbahagialah Kalau Ada Yang Mengingatkan

Suatu ketika karena ingin cepat, saya mencoba sebuah jalan terobosan. Namun di mulut jalan, saya ragu. Benar tidak jalan ini.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Seseorang yang melihat keraguan saya ini, datang menghampiri. Menanyakan mau ke mana. Dia katakan jalan ini buntu. Hanyalah menuju ke kuburan.

Alhamdulillah, saya tak perlu jalan lama untuk sadar ini jalan buntu. Sebaliknya pernah juga seperti itu. Namun orang-orang di mulut jalan hanya diam saja. Tak berusaha memberitahu saya.

Maka tentu senang, kalau ada ‘sesuatu’ yang mengingatkan kita kepada yang benar.

Sesuatu itu bisa macam-macam. Bisa orang seperti kisah saya di atas. Bisa informasi yang kita baca. Atau sesuatu yang bisa dibilang kemalangan.

Seperti suatu ketika, saya merasa tangan saya sakit. Saya obati dengan berbagai obat yang kita punya. Juga minum herbal. Tapi tak sembuh juga.

Akhirnya saya putuskan ke dokter siang hari sehabis ngajar. Dari dokter diberi obat. Ajaib! Tak perlu nunggu lama, sembuh. Sore itu sudah normal lagi.

Dalam hati, saya berkata, “Hebat, dokter itu.” Bisa sembuhkan dengan cepat. Malam itu saya senang. Bisa aktivitas normal.

Esoknya saat bangun, sakit lagi. Bahkan lebih parah.

Saat itu, saya baru sadar. Saya telah melakukan kesalahan. Ini menurut saya. Saya tak bleh mengatakan, dokter itu hebat. Tapi harusnya kagum pada Allah yang sembuhkan.

Sambil nangis, setelah sholat, saya minta ampun pada Allah atas hal ini. Dan ajaibnya, Allah sembuhkan.

Hal itu yang sekarang saya alami. Melihat laptop saya yang banyak membantu kerja saya, saya kagum dan terima kasih pada laptop saya ini. Saya sangat cinta pada laptop itu.

Dan beberapa waktu lalu, saya lihat sendiri, monitor laptop berbuah warna. Jadi pink. Setelah saya bawa ke service, katanya ganti lcd. Saya coba install ulang Windows, layar malah rusak. Tidak keluar gambar sama sekali.

Ya Allah, sepertinya saya diingatkan lagi. Bahwa Allah sangat berkuasa. Maka harusnya pujian, kekaguman dan terima kasih hanya untuk Allah. Yang lain hanya perantara.

Maka meski sedih karena ada kemalangan ini, saya bersyukur Allah mau mengingatkan hal ini. Dengan sesuatu. Yakni kemalangan. Bahwa Allah yang harusnya jadi saya ingat. Dan berterima kasih.

Alhamdulillah.

~~~
*Mochamad Yusuf dapat ditemui di http://enerlife.id

Leave a Reply